Terbiasa menilai orang lain sepertinya sudah menjadi kebiasaan buruk dinormalkan di zaman sekarang. Hanya karena melihat si A belum menikah meski sudah dewasa secara usia, kita jadi menilai dia terlalu pemilih atau terlalu mementingkan karier, dan lain sebagainya.
Begitu juga ketika melihat si B memilih meninggalkan kariernya demi mengurus anak di rumah, kita jadi gampang sekali nyinyir dan mengatakan dia gak memikirkan masa depan, dan seterusnya. Padahal, setiap keputusan diambil oleh seseorang, pasti telah dia pikirkan dengan matang dan kita juga gak tau proses perjalanan hidup seperti apa yang sudah dia lalui hingga sampai di titik tersebut.
Parahnya, kita sering memberikan penilaian sepihak yang jika sampai orang tersebut mendengarnya, pasti dia akan sakit hati. Tanpa disadari, sebenarnya ketika sedang menilai seseorang dalam benak kita, rasa insecure sedang kita pupuk perlahan-lahan. Lambat laun, kita akan jadi orang yang mudah minder. Begini penjelasannya.