Bandar Lampung, IDN Times - Berawal dari pedihnya kehilangan saudara sepupu akibat mengidap leukimia atau kangker darah, hingga kesulitan mendapatkan layanan fasilitas kesehatan mendorong Sutarti, ibu rumah tangga di Kota Bandar Lampung menjadi relawan para pasien duafa sejak 2003 silam.
Masih lekat dalam ingatannya, kala itu sang sepupu baru masuk tingkat pertama di salah satu perguruan tinggi Bandar Lampung harus banyak menghabiskan waktu di atas ranjang pesakitan. Pemuda itu bahkan sudah menjalani berbagai macam pengobatan, bahkan sempat di rawat di RS Kangker Dharmais, Jakarta. Walupun demikian, nyawanya tetap tak tertolong.
Merujuk kisah keluarga adik sang ibu tersebut, Sutarti bertekad memberikan bantuan mulai dari pendampingan hingga tempat tinggal sementara bagi para pasien prasejahtera hendak menjalani rawat jalan di kota berjuluk Tapis Berseri.
"Pikiran dan hati saya waktu itu berucap, ketika ada salah satu anggota keluarga sakit yang stres bukan hanya si pasien, tapi seluruh anggota keluarganya," ujar wanita usia 48 tahun tersebut saat ditemui IDN Times, Jumat (30/9/2022).