Semarak Hari Kemerdekaan, 8 Film Tema Nasionalis Wajib Kamu Tonton!

Berlatar 1947, tepatnya setelah kemerdekaan Indonesia, film ini diadaptasi dari kisah perjuangan bangsa Indonesia melawan Agresi Militer I Belanda di Jawa Tengah. Meski ada beberapa karakter fiksi (tidak ada dalam sejarah), namun secara keseluruhan film ini menggambarkan nyata perjuangan bangsa Indonesia saat itu.

Menceritakan lima sekawanan kadet pelatihan militer Indonesia, mereka berasal dari suku, ras, asal, dan agama berbeda-beda namun sangat akrab. Namun suatu ketika Belanda datang menyerbu kamp pelatihan.

Di sana banyak kadet meninggal dan beberapa kadet tersisa harus menyusun strategi melawan Belanda yang jumlahnya lebih banyak dari mereka. Film ini akan menumbuhkan sikap nasionalismu apalagi banyak adegan diwarnai aksi laga mendebarkan.

Film Soekarno merupakan film rilis tahun 2013. Seperti judulnya, kita bisa tahu tentu film ini mengisahkan tentang Presiden Pertama Indonesia, Ir. Soekarno. Bisa dibilang film ini seperti biografi Soekarno dalam bentuk film, karena akan diceritakan tentang masa kecil Soekarno hingga dewasa dan menjadi bapak proklamasi Indonesia bersama Bung Hatta.

Film disutradarai Hanung Bramantyo ini menggaet Ario Bayu sebagai Soekarno dewasa dan Lukman Sardi sebagai Moh. Hatta. Selain menceritakan kisah hidup Soekarno, keluarganya, dan bagaimana pahlawan nasional itu tumbuh, kamu juga akan diceritakan tentang kisah cintanya dengan Fatmawati padahal telah berstatus suami dari Inggit Garnasih.

Secara garis besar, film ini patut ditonton dan menggambarkan hampir detail kejadian sejak Belanda menjajah, datangnya Jepang, hingga kemerdekaan Indonesia terwujud pada 17 Agustus 1995.

Juga digarap oleh sutradara Hanung Bramantyo,  film 2017 ini menceritakan pahlawan perempuan Kartini. Sosok Kartini diperankan oleh aktris Indonesia Dian Sastrowardoyo.

Film ini menceritakan pejuang Kartini mengangkat peran wanita di Indonesia, dimana saat itu Indonesia masih mengesampingkan sosok perempuan, seperti perempuan tak perlu sekolah karena tugasnya hanya berdandan buat suami dan di dapur. Di sini akan digambarkan bagaimana Kartini berjuang berani dan cerdas untuk membangun emansipasi wanita, hingga membuat sekolah khusus perempuan pada saat itu.

Film tentang kemerdekaan berikutnya adalah Sang Kiai. Film adaptasi kisah nyata ini akan memberimu gambaran perjuangan para tokoh besar agama Islam berjuang melawan penjajahan Jepang pada 1942.

Jepang dikenal sebagai penjajah kejam, meski durasi waktunya terbilang lebih pendek dari Belanda yaitu hanya sekitar 3,5 tahun. Saat itu Jepang melarang Indonesia mengibarkan bendera Merah Putih, melarang memutar lagu Indonesia Raya, dan memaksa rakyat Indonesia untuk melakukan Seikerei.

Seikerei adalah sikap hormat dengan membungkukan badan ke arah matahari. Jepang menyuruh masyarakat Indonesia untuk melakukan Seikerei tiap pagi dan ketika nama Kaisar Jepang disebut.

Tokoh besar Islam saat itu KH Hasyim Asyari (diperankan oleh Ikranagara) menolak melakukan Sekerei karena menyimpang dari aqidah agama Islam dan umat Islam hanya boleh menyembah kepada Allah.

Tindakan ini membuat KH Hasyim Asyari ditangkap Jepang. Kemudian salah satu santri KH Hasyim Asyari yaitu Harun (Adipati Dolken) mengumpulkan para santri untuk melakukan protes untuk pembebasan KH Hasyim Asyari.

Diperankan oleh Adipati Dolken, Film Jenderal Soedirman lebih berfokus pada pascaproklamasi digaungkan dan muncul agresi militer dari Belanda di beberapa daerah Indonesia.

Mulai dari perjanjian Renville dimana Belanda mengingkari isi perjanjian, hingga pengasingan Soekarno-Hatta saat itu membuat Jenderal Soedirman melaksanakan perang gerilya.

Taktik perang gerilya ini adalah taktik perang paling terkenal yang dapat membuat Belanda kewalahan dan akhirnya kalah. Jika selama ini kamu hanya bisa membacanya lewat buku sejarah, dalam film ini kamu akan diberikan gambaran bagaimana sejarah itu berlangsung.

Film 2018 ini mengambil latar waktu jauh sebelum kemerdekaan 1945. Mengisahkan tentang sejarah hidup Raja ke-3 Mataram, Sultan Agung. Ia harus menggantikan posisi Ayahnya saat itu karena sang ayah, Panembahan Hanyokrowati meninggal.

Saat itu Belanda telah masuk ke Nusantara untuk daerah-daerah Nusantara. Belanda ditunggangi VOC berusaha memecah Indonesia dengan cara menghasut para pemimpin daerah di sana. Sultan Agung tentu tahu akal busuk Belanda saat itu dan ia berusaha menyatukan adipati-adipati di tanah Jawa yang tercerai berai akibat politik VOC.

Tak hanya itu, di film ini juga diceritakan kisah cinta sang Sultan dimana ia harus mengorbankan cinta sejatinya tersebut kepada Lembayung dan menikahi seorang perempuan ningrat yang bukan pilihannya.

Raden Mas Hadji Oemar Said (H.O.S) Tjokroaminoto merupakan seorang nasionalis Indonesia. Dalam film ini, Oemar Said Tjokroaminoto diperankan oleh Reza Rahadian. Ia merupakan bangsawan Jawa dengan keislaman yang kuat.

Pada 1900, sistem tanam paksa yang dilakukan oleh Belanda membuat rakyat miskin semakin miskin dan menderita. Tak ayal kesenjangan juga sangat dirasakan bahkan di antara sesama masyarakat Indonesia. Oemar Said Tjokroaminoto tak tinggal diam melihat hal ini.

Akhirnya ia meninggalkan status kebangsawanannya dan bekerja sebagai kuli pelabuhan. Ia berjuang dengan membangun organisasi Sarekat Islam, organisasi resmi bumiputera pertama dan terbesar saat itu. Ia berjuang untuk menyamakan hak dan martabat masyarakat bumiputera yang terjajah.

Satu-satunya film animasi, Battle of Surabaya menceritakan petualangan Musa, remaja tukang semir sepatu yang menjadi kurir bagi pejuang zaman perjuangan kemerdekaan dahulu. Berlatar pada peristiwa pertempuran arek Suroboyo melawan penjajah pada 10 November 1945, Musa dipercaya untuk mengantarkan surat serta kode rahasia dikombinasikan dengan lagu keroncong dari Radio Pemberontakan Rakyat Indonesia.

Tentu saja dalam perjalanan mengantar surat itu tak mudah bagi Musa. Banyak hal dikorbankan demi tercapainya kemerdekaan Indonesia dari serangan Belanda. Film ini pernah meraih banyak penghargaan di antaranya adalah Best Animation di Milan International Film Festival 2017, Best Animation dalam Berlin International Film Festival 2017, Best Animation dalam Nice International Film Festival 2017, dan lainnya.

Itulah 8 film adaptasi atau bertema kemerdekaan Indonesia. Banyak pelajaran penting baik itu sejarah Indonesia dan moral diajarkan dalam film-film ini. Tentu sebagai pemuda pemudi bangsa, kamu wajib mengetahui bagaimana perjuangan para pahlawan kita untuk kemerdekaan Indonesia.