Bandar Lampung, IDN Times - Menurut penelitian penyandang disabilitas atau difabel memerlukan sebuah komunitas untuk pengembangan dirinya. Komunitas tak hanya dapat membantu difabel secara teoritis tapi juga berkehidupan sosial.
Namun membangun sebuah komunitas sosial apalagi untuk anak-anak difabel tentu tak mudah. Itu karena menghadapi anak-anak difabel harus memiliki ekstra energi dan cara khusus agar bisa dekat dengan mereka.
Tapi berbeda dengan para milenial dan gen z di Bandar Lampung ini. Berawal dari kelas bahasa isyarat di Universitas Lampung, mereka akhirnya bisa membuat sebuah komunitas sekaligus ruang belajar untuk anak-anak difabel di Lampung.