Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sidang Promosi Doktor Fakultas MIPA, Rusliyawati
Sidang Promosi Doktor Fakultas MIPA, Rusliyawati (Dok/Humas Unila)

Intinya sih...

  • Rusliyawati lulus sebagai Doktor Ilmu Komputer setelah menyampaikan disertasinya tentang diagnosis kanker prostat

  • Disertasi Rusliyawati mendapat pujian karena akurasi AI mencapai 86 persen, efektif untuk membantu diagnosis kanker prostat

  • Sidang promosi terbuka dipimpin oleh Direktur Pascasarjana Unila, dihadiri keluarga dan tokoh penting dari Unila serta luar Unila

Bandar Lampung, IDN Times - Universitas Lampung (Unila) kembali melahirkan doktor baru dari Program Studi Doktor MIPA. Kali ini, giliran Rusliyawati yang dinyatakan lulus sebagai Doktor Ilmu Komputer setelah berhasil mempertahankan disertasinya dalam sidang terbuka yang digelar Selasa (01/07/2025)

Sidang promosi doktor yang berlangsung di lantai tiga Gedung Dekanat FMIPA Unila ini dipimpin oleh perwakilan Rektor Unila, Murhadi. Gelar doktor berhasil diraih Rusliyawati setelah menyampaikan hasil penelitiannya dengan menggabungkan teknologi kecerdasan buatan dalam bidang medis.

1. Teliti AI untuk diagnosis kanker prostat, Rusliyawati raih gelar doktor

Sidang Promosi Doktor Fakultas MIPA, Rusliyawati (Dok/Humas Unila)

Rusliyawati resmi meraih gelar Doktor MIPA dalam bidang Ilmu Komputer pada Selasa (01/07/2025). Ia sukses menyelesaikan disertasi berjudul “Evaluasi Kinerja Berbagai Metode Kecerdasan Buatan pada Penyakit Kanker Prostate” dalam sidang promosi terbuka yang digelar di ruang sidang lantai tiga Gedung Dekanat FMIPA Universitas Lampung (Unila).

Disertasi tersebut mengangkat topik serius dan krusial mengenai penyakit kanker prostat pada pria, terutama yang jarang melakukan hubungan seksual. Menurut Rusliyawati, penyakit ini sering kali baru terdiagnosis saat sudah memasuki stadium lanjut karena biaya diagnosis mahal dan sulit dijangkau.

Dalam penelitiannya, Rusliyawati yang merupakan Dosen Universitas Teknokrat Indonesia (UTI), berhasil mengembangkan sistem pendukung keputusan (expert system) berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk membantu dokter dan masyarakat dalam mendeteksi gejala sejak dini.

2. Disertasi dapat pujian, akurasi AI capai 86 persen

Sidang Promosi Doktor Fakultas MIPA, Rusliyawati (Dok/Humas Unila)

Salah satu poin penting dari hasil disertasi Rusliyawati adalah penerapan metode Fuzzy Logic terbukti efektif untuk membantu diagnosis kanker prostat.

“Evaluasi terhadap kinerja metode berbasis Fuzzy Logic yang saya kembangkan menunjukkan akurasi hingga 86 persen, lebih tinggi dibandingkan metode lain yang digunakan selama ini,” ujar Rusliyawati dalam sidangnya.

Sistem tersebut diuji menggunakan 90 contoh kasus bersumber dari berbagai literatur internasional. Hasilnya membuktikan pendekatan berbasis AI dapat menjadi terobosan baru dalam pengembangan teknologi kesehatan.

Atas kontribusi akademiknya, promotor Admi Syarif, yang juga Dosen Ilmu Komputer FMIPA Unila, memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian Rusliyawati. “Promovendous ini sangat luar biasa dengan telah menghasilkan tiga karya tulis yang dipublikasikan (submitted/accepted) pada jurnal-jurnal internasional bereputasi terindeks Scopus dan konferensi internasional,” ujarnya.

3. Sidang dipimpin Direktur Pascasarjana Unila, keluarga hadiri dengan haru

ilustrasi perencanaan sebelum sidang skripsi

Sidang promosi terbuka ini dipimpin langsung oleh Murhadi, selaku Direktur Pascasarjana Unila mewakili Rektor. Sidang juga dihadiri oleh Wakil Dekan FMIPA Mulyono, Ketua Program Studi Doktor MIPA Khairunisa, serta para penguji dari dalam dan luar Unila. Penguji eksternal turut hadir adalah Yusuf Suhendro dari IBI Darmajaya, sementara penguji internal terdiri dari Aristoteles dan LA Zakaria dari FMIPA Unila.

Kebahagiaan juga tampak jelas dari pihak keluarga promovendous, termasuk Ketua Yayasan Teknokrat Nasrullah Yusuf dan Dekan Fasilkom Dedi Darwis, turut hadir menyaksikan momen membanggakan tersebut.

“Dengan demikian hari ini PS Doktor MIPA Unila telah menyumbangkan 24 doktor kepada negara dan bangsa Indonesia. Semoga bermanfaat bagi bangsa dan negara Indonesia,” jelas Murhadi.

“Terutama kepada keluarga besar Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) yang telah dengan sabar selalu mendampingi saya selama proses pendidikan. Terima kasih terkhusus kepada Sensei Admi untuk semua bimbingan dan perhatiannya selama ini,” ujar Rusliyawati.

Editorial Team