Violinist Muda Lampung Diterima Beasiswa 3 Universitas Luar Negeri

Memiliki prestasi bidang musik sejak sekolah

Bandar Lampung, IDN Times – Berkat kecintaannya pada musik klasik, siswa SMAK BPK Penabur Bandar Lampung ini akhirnya bisa melanjutkan impiannya untuk belajar di salah satu universitas musik terkemuka dunia.

Tak tanggung-tanggung, Norman Jefferson Nainggolan atau akrab disapa Norman ini berhasil lolos beasiswa full funded untuk tiga universitas luar negeri yakni di Royale Conservatoire of Scotland di Inggris, Monash University Melbourne dan University of Melbourne di Australia.

Ketiga kampus ini merupakan beberapa sekolah musik terbaik dunia. Namun pencapaian ini tak didapatkan dengan mudah oleh putra pertama dari pasangan suami istri Gus Nainggolan dan Hasnariaty ini. Banyak lika-liku harus dilaluinya sampai akhirnya biola bisa membawa Norman mengapai cita-citanya.

1. Awal kecintaan Norman pada biola

Violinist Muda Lampung Diterima Beasiswa 3 Universitas Luar NegeriNorman Nainggolan. (Dok. Pribadi)

Lahir dan besar di Bandar Lampung. Siswa kelahiran 18 Juni 2005 ini mengaku mulai tertarik dengan musik sejak kelas 6 SD. Meski begitu Norman hanya sekadar menyukai dan mendengarkan musik saja.

“Sampai akhirnya pas di kelas 3 SMP itu kan ada ujian praktek menjelang UN. Tugas praktek alat musikku waktu itu seruling, jadi aku latihan sama teman di sekolah. Eh jadi suka sama seruling,” katanya mengawali cerita ketika dihubungi IDN Times, Senin (13/2/2023).

Sejak saat itu mulai ada rasa penasaran Norman pada alat musik lainnya. Ia bercerita ketika pulang sekolah ia bertanya pada ibunya tentang alat musik lain selain seruling. Tak ambil tempo panjang, Hasnariaty langsung merekomendasikan dua alat musik pada putranya yakni gitar dan biola.

“Entah kenapa akhirnya aku pilih biola. Kayaknya waktu itu aku mikirnya ‘wah biola unik nih, keren, dan beda’. Akhirnya aku dibawa ke tempat les (musik) dan dari sana guruku juga bilang aku ini ternyata banget progresnya dari anak lainnya. Dari situ aku nemuin ketertarikan lebih banyak sama biola,” ungkapnya.

2. Sempat ingin sekolah di sekolah menengah khusus musik

Violinist Muda Lampung Diterima Beasiswa 3 Universitas Luar NegeriNorman (kedua dari kiri). (Dok. Pribadi)

Tak dipungkiri, Norman sempat ingin bersekolah di Sekolah Menengah Musik Yogyakarta saat kelas 3 SMP. Namun ia mengatakan saat itu orang tuanya melarang dan meminta Norman untuk melanjutkan ke sekolah akademik saja.

“Orang tuaku bilang untuk SMA di sekolah biasa (akademik) aja dulu, jangan ngambil musik. Kalau mau memperdalam musik di universitas aja katanya. Jadilah aku akhirnya lanjut SMA di sini (Lampung), kebetulan aku ngambil jurusan IPS di SMA Penabur,” katanya.

Namun meski bersekolah di SMA akademik, Norman mengatakan tak pernah melewatkan waktu untuk terus belajar dan berlatih biola baik di tempat les maupun sekolahnya.

Baca Juga: Cerita Warga Pulau Sebesi 'Sudah Rukun' dengan Gunung Anak Krakatau

3. Sekolah mengenalkan beasiswa BIM padanya

Violinist Muda Lampung Diterima Beasiswa 3 Universitas Luar NegeriNorman saat Gita Bahana Nusantara 2022. (Dok. Pribadi)

Sudah ancang-ancang kuliah musik di luar negeri, tentu Norman banyak mencari tahu tentang universitas musik di dunia. Apalagi ia sangat ingin sekolah di luar negeri. Banyak beasiswa yang ia temui namun tidak ada yang menyediakan di jurusan non akademik.

“Aku juga sempat cerita ke orang tua kalau pengin kuliah di luar negeri. Tapi kuliah di sana tentu gak murah kan. Selain uang kuliah ada biaya hidup dan lainnya juga. Waktu itu orang tua gak sanggup, makanya aku coba cari beasiswa,” ujarnya.

Kemudian sekitar April 2022, Guru BK Norman memberikan informasi padanya untuk ikut pendaftaran salah satu beasiswa yakni Beasiswa Indonesia Maju. Beasiswa tersebut ternyata menyediakan pilihan untuk jurusan-jurusan nonakademik seperti musik klasik.

“Sekolah ngasih aku link zoom gitu tentang sosialisasi BIM dan akhirnya aku ikut dan daftar. Nah dari situ aku masukin semua prestasi biola aku. Waktu itu ada tiga proses seleksi, ada kurasi atau administrasi, survei kebhinnekaan, terakhir ada substansi dan wawancara, dan baru itulah diumumin dan aku lolos beasiswa ini,” paparnya.

4. Royale Conservatoire of Scotland di Inggris menjadi pilihan Norman

Violinist Muda Lampung Diterima Beasiswa 3 Universitas Luar NegeriNorman saat mengikuti konser di Singapura. (Dok. Pribadi)

Norman juga menceritakan di BIM pendaftar akan diperbolehkan memilih hingga 8 universitas pilihannya. Pada saat itu ia memilih 5 universitas yakni Monash University Melbourne, University of Melbourne di Australia, Royale Conservatoire of Scotland di Inggris, Royal College of Music di London, dan Yong Siew Toh Conservatory of Music National Univerity of Singapore.

“BIM itu sendri ngasih kita sekitar 110 pilihan universitas terkenal dunia. Aku waktu itu milih 5, dua lainnya itu ada Royal College of Music di London. Itu kemungkinan penilaian aku berkurang karena aku hanya kirim video untuk audisi di mana di kampus itu sebenarnya mengundang kita untuk datang langsung saat audisi. Kalau di Yong Siew Toh Conservatory of Music aku lolos sampai tahap 2 aja, tapi karena udah keterima duluan di Skotland dimana itu pilihan utamaku jadi aku mundur,” jelasnya.

Ia mengaku untuk saat ini ia sudah memantapkan diri untuk memilih Royale Conservatoire of Scotland Inggris di Jurusan Classical Music Performence Violin Major sebagai tempat ia melanjutkan gelar sarjananya.

“Alasannya karena RCS ada di Eropa karena aku ngincernya emang ke Eropa. Selain itu musik klasik juga datangnya kan dari Eropa jadi pasti akan lebih banyak yang bisa aku dapat di sana,” imbuhnya.

5. Prestasi Norman di bidang alat musik biola

Violinist Muda Lampung Diterima Beasiswa 3 Universitas Luar NegeriNorman. (Dok. Pribadi)

Norman memiliki banyak prestasi di bidang alat musik biola. Namun beberapa prestasi membanggakannya yakni saat ia menjadi salah satu pemain musik di Jakarta Concert Orchestra yang digelar di Jakarta dan Singapura 2022 lalu.

Kemudian ia turut berpartisipasi dan menjadi anggota Gita Bahana Nusantara dua tahun berturut-turut yakni 2021-2022 yakni pada Concert Master to be performed on House of Representative and People's Consultative Assembly.

Tak hanya itu, ia juga pernah menjuara berbagai perlombaan individu dan grup baik nasional maupun internasional seperti The best Interpretation on Romantic Work and the 1st prize on Indonesia International Youth Music Olympic pada 2022, dan Gold Medal for Madhuswara Penabur Choir Lampung on The 7th Bali International Choir Festival (BICF), Bali pada 2018 lalu.

Tak lupa Norman juga memberikan beberapa tips bagi pemuda-pemuda lainnya di luar sana agar bisa mengikuti jejaknya bisa berkuliah di luar negeri sesuai jurusan yang disukainya.

“Sebenarnya bukan hanya musik saja, kalau memang kita suka dan niatnya disitu jangan pikiran apapun kata orang. Karena motivasi terkuat ada dari diri sendiri. Kita juga jangan mudah menyerah, mau mencoba, dan bisa menentukan prioritas. Kayak pas BIM kemarin aku buat nyiapin audisi itu banyak teman ngajak ngumpul tapi karena aku punya tujuan jadi aku harus rela mengesampingkan itu dulu,” tutupnya.

Baca Juga: Rajut Asa Raih Cita, Kisah Perantauan Mahasiswa Papua di Tanah Lampung

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya