2. 11 dan 25 Februari

ilustrasi membaca al quran (https://www.pexels.com)

Dalam kalender hijriah, 11 Februari 2024 jatuh pada 1 Sya’ban 1445 Hijriah. Bulan Sya’ban berada tepat satu bulan sebelum Ramadhan. Sehingga umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan pada bulan tersebut.

Menurut hadis riwayat Abu Dawud dan Nasa’i, Rosulullah Sallallahu ‘Alaihi Wassalam pernah bersabda: “Bulan Sya'ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara Bulan Rajab dengan Bulan Ramadan. Bulan Sya'ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa."

Sedangkan menurut hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim, Putri Nabi yakni Aisyah RA mengatakan Rasulullah tidak pernah berpuasa (sunnah) lebih banyak daripada saat Bulan Syaban. Hadis ini menjadi pedoman umat islam mengetahui Bulan Sya’ban adalah bulan istimewa.

Selain itu di Bulan Sya’ban juga terdapat malam mulia yakni Nisfu Sya’ban. Letaknya tepat pertengahan Bulan Sya’ban yakni Tanggal 15 Sya’ban atau 25 Februari 2024. Imam Ghazali mengistilahkan malam ini sebagai malam penuh syafaat (pertolongan). 

Baca Juga: 8 Rasa Lelah Membawa Berkah dan Disukai Allah dalam Alquran

3. 11 dan 28 Maret

Ilustrasi Ramadhan (IDN Times/Sukma Shakti)

Bertepatan pada 11 Maret 2024 merupakan 1 Ramadhan 1445 Hijriah atau awal dari bulan paling dinanti umat muslim di seluruh dunia. Meski demikian, masih belum bisa dipastikan kapan hari pertama puasa Ramadhan akan dilaksanakan karena hal tersebut ditentukan melakui sidang isbat para ulama negeri.

Masih berkaitan dengan Bulan Suci Ramadhan, hari penting lainnya adalah pada 27-28 Maret 2024 atau hari ke 17 Ramadhan. Rasulullah mendapat wahyu pertamanya dari Allah melalui malaikat Jibril di Gua Hira Tahun 610 Masehi.

Alquran diturunkan ke pada Nabi Muhammad secara berangsur-angsur dan tujuannya adalah agar menjadi pedoman manusia dalam menjalani kehidupan. Sehingga pada malam Nuzulul Quran sebaiknya umat muslim banyak bertadarus.

4. 10 April

Ilustrasi salat Idul Fitri (ANTARA FOTO)

Tanggal 1 Syawal 1445 Hijriah atau Hari Raya Idul Fitri jatuh pada 10 April 2024. Meski diprediksi demikian, sama seperti penentuan hari puasa pertama, untuk tanggal pasti Idul Fitri juga harus dilakukan pemantauan hilal dan melalui sidang isbat terlebih dahulu.

Dikarenakan pemantauan hilal ini diperlukan untuk melihat apakah permulaan bulan dalam kalender Islam sudah akan dimulai pada hari berikutnya atau tidak. Hari Raya Idul Fitri merupakan hari kemenangan bagi umat Islam.

Pada hari tersebut, semua dosa umat Islam akan diampuni oleh Allah. Namun akhir Ramadhan juga mengartikan muslim harus bisa terus mempertahankan amalannya dan menjauhi perintah Allah, dengan begitu kemenangan sesungguhnya baru bisa diraih.

5. 17 Juni

Jemaah umrah melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah di Masjidil Haram. (IDN Times/Mela Hapsari)

Dalam penanggalan Hijriah, Hari Raya Idul Adha jatuh tiap 10 Dzulhijah. Pada penanggalan masehi, 10 Dzulhijah tepat berada di Tanggal 17 Juni 2024. Semua muslim mungkin sudah tahu dan memimpikan bisa melaksanakan haji atau menginjak Tanah Suci Mekah. Apalagi haji merupakan salah satu rukun islam.

Jamaah haji berada di tanah suci selama 40 hari. Selama waktu tersebut, jamaah harus melaksanakan rukun-rukun haji yakni ihram, wukuf, thawaf ifadhah, sa’i, tahallul, kemudian tertib (harus melaksanakan rukun haji secara berurut).

Perbedaan mendasar haji dan umrah adalah pada waktu pelaksanaannya. Haji hanya dilaksanakan satu kali dalam setahun, sedangkan umrah bisa dilaksanakan kapanpun. Selain itu, niat, serta tata cara kedua ibadah ini pun berbeda.

6. 7 Juli

ilustrasi orang berdoa (pexels.com/Rahmi Aksoz)

Tahun Baru Hijriah atau 1 Muharram 1446 Hijriah jatuh pada 7 Juli 2024. Berbeda dengan perayaan tahun baru masehi yang identik dengan kembang api dan pesta, justru pada malam Tahun Baru Hijriah umat Islam sebaiknya berdiam diri di rumah atau masjid untuk beribadah.

Pada tahun baru tersebut semua muslim layaknya mengucap syukur kepada Allah dengan cara berdzikir, membaca Alquran atau melaksanakan salat-salat sunah seperti salat taubat, salat witir, salat istikharah, salat tahajud, salat tahiyatul masjid, dan sebagainya.

Ibadah juga bisa dilakukan dengan cara lainnya misalnya belajar, bekerja/mencari nafkah, mengurus rumah tangga, membersihkan rumah, membersihkan diri, namun semua hal itu harus diniatkan untuk Allah Subhanallahu Wa Ta’ala.

Baca Juga: Lakukan Ini, 5 Tips Hidup Tenang Bagi Kamu Seorang Introvert