Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Cindy Ratna Putri, mahasiswi Program Studi Magister Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lampung (Unila)
Cindy Ratna Putri, mahasiswi Program Studi Magister Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lampung (Unila) (Dok.Unila)

Intinya sih...

  • Limba kerang bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan

  • Cindy fokus menyelesaikan tesis tepat waktu tanpa menargetkan menjadi wisudawan terbaik

  • Tantangan terbesar Cindy selama kuliah adalah manajemen waktu, namun ia berhasil mengatasinya dengan strategi sederhana dan konsisten

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times - Cindy Ratna Putri, mahasiswi Program Studi Magister Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lampung (Unila), menjadi sorotan pada Wisuda Periode II Tahun Akademik 2025/2026. Ia resmi dinobatkan sebagai lulusan terbaik kesatu program pascasarjana setelah menuntaskan studi hanya dalam waktu 1,9 tahun.

Dengan total skor 320 dan predikat Pujian, capaian Cindy bukan hanya membanggakan dirinya, tetapi juga menjadi inspirasi baru bagi mahasiswa pascasarjana lainnya. Keberhasilan Cindy tidak lepas dari inovasi penelitian yang ia kembangkan. Dalam tesis berjudul “Pengembangan Modul Pembelajaran Energi Terbarukan Berbasis Ethnoscience Bio-CSB (Conch Shell Battery) dalam Pembelajaran STEM-PJBL untuk Melatih Creative Thinking Skill dan Entrepreneurial Skill,” ia menggali potensi baru dari limbah kerang.

1. Buktikan limbah karang bisa dimanfaatkan

Cindy Ratna Putri, mahasiswi Program Studi Magister Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lampung (Unila) (Dok.Unila)

Cindy menjelaskan, tesis tersebut berangkat dari fakta masyarakat pesisir umumnya memanfaatkan limbah tersebut sebatas hiasan atau pupuk. Ia mencoba menelusuri kemungkinan lain yang lebih bernilai melalui pendekatan ilmiah.

"Saya ingin membuktikan bahwa limbah kerang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan," ujarnya.

2. Tak menargetkan jadi wisudawan terbaik, fokus selesaikan tesis tepat waktu

Illustrasi Kelulusan Sekolah (Pexel/Emily Ranquist)

Cindy mengatakan, pilihan melanjutkan studi di FKIP Unila karena merasa lingkungan akademiknya memberikan ruang yang luas untuk mendalami teori fisika sekaligus melakukan inovasi pembelajaran. Sebagai seorang guru fisika, ia melihat kesempatan untuk mengembangkan diri dan menghasilkan karya yang relevan dengan kebutuhan pendidikan masa kini.

Menariknya, Cindy mengaku tidak pernah memasang target menjadi wisudawan terbaik. Ia hanya fokus menyelesaikan penelitiannya dengan baik, disiplin mengikuti bimbingan, dan tidak menyerah menghadapi tantangan.

“Saya hanya bertekad penelitian ini bisa selesai dengan baik dan tepat waktu. Alhamdulillah ternyata dari proses sederhana itu Allah hadiahkan hasil yang lebih besar dari yang saya bayangkan,” jelasnya.

3. Tantangan selama kuliah

Illustrasi Pembelajaran Kampus (Pexel/ICSA)

Selama menjalani studi, lanjut Cindy, tantangan terbesar dihadapi adalah manajemen waktu. Ia harus membagi fokus antara mengajar di sekolah, mengikuti perkuliahan, menjalankan penelitian, hingga menyelesaikan bimbingan.

Untuk mengatasinya, ia menerapkan strategi sederhana namun konsisten, membuat jadwal, menyelesaikan tugas kecil di waktu senggang, dan memastikan semua proses berjalan teratur.

Setelah resmi meraih gelar magister, Cindy ingin memaksimalkan ilmu yang ia dapatkan untuk memperbaiki metode mengajar dan mengembangkan pembelajaran fisika lebih kreatif dan relevan. Ia juga membuka diri terhadap peluang baru yang bisa membawanya berkembang di masa depan.

"Jangan takut revisi, jangan malu bertanya, dan jangan bandingkan prosesmu dengan orang lain. Tetap konsisten, jaga niat, dan percaya kalau usaha kecil yang terus dilakukan akan membawa kamu ke hasil yang besar," imbuhnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team