Rekomendasi Buku dari Korea Selatan Dibaca Member Boyband BTS

Buku ditulis oleh Kim Suhyun ini ditulis berdasarkan refleksi kehidupan pribadi penulis. Dalam bahasa Inggris buku ini berjudul I Decided to Live as Myself. Buku ini mengulas tentang pengembangan diri dengan puluhan daftar apa saja yang harus dilakukan agar hidup kamu menjadi lebih baik. 

Saat membaca buku ini, kamu akan semakin mengenal dirimu dan menerima segala kekurangan dan kelebihan dalam diri supaya menjadi manusia yang manusiawi. Kamu juga tidak akan terpengaruh terhadap penilaian orang lain tentang dirimu. Sehingga kamu menjadi orang yang lebih percaya diri dan mensyukuri hal-hal kecil yang ada dalam diri dan lingkungan sekitar. 

Jika kamu tertarik dengan bacaan puisi, buku I See You Like a Flower wajib masuk list bacaan kamu. Buku ditulis Na Tae Jo ini cukup populer karena banyak dibaca kalangan artis terkenal di Korea. Puisi-puisi terdapat dalam buku ini berisi tentang percintaan dan makna kehidupan. Cocok dibaca oleh remaja dalam masa pertumbuhan.  

Jangan khawatir soal bahasa digunakan dalam buku ini, karena sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia tanpa mengurangi orisinalitas dan estetika dalam 72 puisi tersebut. Saat membacanya, kamu akan merasa tersentuh dengan setiap bait puisi karena sangat relate dengan kisah kebanyakan orang.  

Buku Pachinko karya Min Jin Lee ini sudah diadaptasi menjadi drama Korea dengan judul yang sama. Novel ini mengisahkan keluarga di Korea Selatan di tahun 1910. Pecinta novel sejarah wajib memiliki novel ini karena menceritakan bagaimana kondisi Korsel saat dianeksasi Jepang hingga penghujung abad 20.

Selain menggambarkan bagaimana kondisi perang saat itu, ada kisah menarik dalam novel ini tentang keteguhan perempuan dalam menanggung rasa kehilangan dan usahanya mmepertahankan keluarganya. Serta bagaimana perempuan menahan keinginannya yang tidak terpenuhi dan hidup di tengah tradisi masyarakat patriarki yang mengkerdilkan perempuan. Min Ji Lee menggambarkan ketulusan dan cinta dari perempuan begitu apik dan seperti nyata.  

Novel satu ini memiliki banyak pelajaran hidup karena mengisahkan tentang seorang anak memiliki kelainan pada bagian otaknya. Hal itu menyebabkan anak bernama Yoonjae tersebut tidak bisa merasakan sakit meski dipukul. Ia bahkan tidak bisa mengungkapkan emosi dan menunjukkan ekspresi. 

Lewat novel tersebut, Sohn Won Pyung sebagai penulis menggambarkan penyakit dialami anak tersebut dengan porsi yang pas. Sehingga saat membacanya kamu akan tersentuh dan ikut merasakan apa yang dialami tokoh utama.

Novel ini juga mengajarkan kita betapa pentingnya menghargai emosi yang timbul dalam diri sendiri dan lebih peka pada penyakit alexythimia atau tidak bisa menekspresikan emosi dan rasa sakitnya.  

Ingin menambah skill komunikasi kamu? Buku berjudul the power of language bisa jadi referensi lho. Penulis Shin DO Hyun dan Yoon Na u memberikan berbagai teknik komunikasi dengan baik dibagi menjadi delapan bagian dan segmen khusus berisi kisah-kisah filsuf dan tokoh penting yang bisa dicontoh.  

Tak hanya sekadar tips berkomunikasi, jika membaca buku in, kamu akan mendapat pandangan baru mengenai pentingnya meningkatkan percaya diri dan kreativitas dalam bertutur kata. Selain itu kamu juga akan belajar menerima kritik dan saran orang lain serta berani mencoba hal baru dalam komunikasi.  
 

Buku adalah jendela dunia. Membaca buku banyak inspirasi hidup bisa kita pelajari dan terapkan. Kira-kira, dari rekomendasi buku di atas, kamu tertarik yang mana?