Penuh Kepiluan, 5 Rekomendasi Film Terinspirasi dari Perang Korea

Terinspirasi oleh kisah nyata kehidupan neneknya, penulis skenario, Bae Seyoung, memutuskan untuk menulis film In Love and War rilis 2011. Film ini mengisahkan tentang kelompok tentara Korea Utara tinggal selama beberapa hari di rumah nenek tersebut karena ayahnya yang merupakan kepala desa setempat.

Tersentuh oleh keramahan penduduk desa tersebut, seorang tentara muda memutuskan bahwa dia ingin tinggal. Tentara muda tersebut sebenarnya ingin menemukan gadis yang dia temui 12 tahun lalu ketika Korea masih menjadi satu negara.

Dan saat penduduk desa menawarkan keramahan yang tulus, persahabatan yang kuat terjalin antara tentara tersebut dan penduduk desa.

Berlatar selama gencatan senjata Perang Korea tahun 1953, film ini berkisah tentang pertempuran terakhir dalam menentukan perbatasan antara semenanjung Korea bagian utara dan selatan. Di garis depan timur Perbukitan Aerok, peperangan untuk mengamankan sebidang wilayah kecil berlanjut.

Tidak ada penjahat di film rilis pada tahun 2011 ini karena kedua belah pihak sama bersalahnya dan sama kejamnya. Ditambah lagi ada kisah persahabatan dari kedua sisi yang menjadi musuh tersebut.

Seperti film perang lainnya, film ini menggambarkan horor dan kesedihan perang dimana tidak ada pemenang di dalamnya. Ketika perang pecah, kedua belah pihak sudah kalah karena sama-sama menderita kerugian dan korban.

Berlatar tiga hari sebelum gencatan senjata terjadi selama Perang Korea, film ini menceritakan tentang persahabatan tidak mungkin antara Korea Utara dan Korea Selatan. Film ini bercerita tentang Nambok, kisah seorang petani sederhana sebelum memulai wajib militernya menjadi tentara.

Dia kemudian menerima perintah untuk mengirimkan sebuah dokumen rahasia tetapi serangan oleh tentara Korea Utara membuatnya kehilangan dokumen tersebut. Sementara itu, Young Gawang, adalah seorang tentara Korea Utara.

Saat timnya menuju ke arah selatan, mereka dibom dan hanya dia yang selamat. Saat dia akan kembali ke rumah, dia menemukan sebuah dokumen rahasia harusnya berada di tangan Nambok.

Di film ini, Liam Neeson berperan sebagai seorang Jenderal Amerika bernama Douglas MacArthur mengirim delapan anggota Kantor Penghubung Korea dalam sebuah misi rahasia. Tim tersebut dipimpin oleh Letnan Angkatan Laut Korea Selatan, Jang Haksoo, diperankan oleh Lee Jungjae.

Mereka bertugas untuk melakukan operasi rahasia disebut Operasi X-ray. Misi mereka adalah menentukan penempatan pertahanan Korea Utara. Keberhasilan misi ini akan memungkinkan MacArthur meluncurkan Operasi Pendaratan Incheon.

Dibintangi oleh Kim Myungmin dan Choi Minho, film ini adalah film kedua dalam trilogi setelah Operation Chromite. Film ini menceritakan kisah nyata 772 tentara mahasiswa melakukan operasi pengalihan kecil di Pantai Jangsari di Desa Yeongdeok.

Dengan melakukan hal itu, mereka berharap dapat mengalihkan perhatian Korea Utara dari Incheon di mana tempat Operasi Pendaratan Incheon akan berlangsung. Sementara itu, Maggie, yang diperankan oleh Megan Fox, seorang reporter Amerika dan koresponden perang tengah meliput berita tentang Perang Korea berusaha mendapatkan bantuan dari komunitas internasional.

Bantuan tersebut sangat dibutuhkan untuk para tentara mahasiswa tersebut agar mereka bisa menyelesaikan misi karena kurangnya pelatihan yang tepat, senjata, dan persediaan makanan.

Film-film di atas menggambarkan betapa mengerikannya situasi saat terjadi perang dan menderitanya orang-orang karenanya. Mudah-mudahan apa yang pernah terjadi di masa lalu tetap tinggal menjadi sejarah dan jangan sampai perang seperti itu terulang lagi.