10 Pasangan Anime Karakter Utama Tidak Bersama Cinta Sejatinya

Sejak awal, penggemar telah menyadari Sasuke bukanlah tipe orang yang mudah menjalin hubungan romantis. Masa lalunya yang kelam dan penuh tragedi membuatnya sulit untuk membuka hati pada siapa pun.

Bahkan saat akhirnya bersama Sakura, selama ini menyatakan cinta tanpa syarat kepadanya, hubungan mereka terasa hampa dan dipaksakan. Meskipun memiliki anak bersama, ikatan antara Sasuke dan Sakura terasa dangkal dan tidak alami.

Baik Sasuke maupun Sakura seharusnya berakhir dengan pasangan yang lebih sesuai dengan tujuan hidup dan kepribadian mereka. Bukan berarti Sakura harus bersama Naruto, karena ia pun pernah memperlakukan Naruto dengan cara yang sama seperti Sasuke memperlakukannya. Arc romantis mereka terkesan seperti upaya memanjakan penggemar yang kini sudah tidak relevan lagi.

Para penggemar Re:Zero berpendapat hubungan antara Subaru dan Rem terasa lebih tulus dan penuh kepercayaan dibandingkan hubungan Subaru dengan Emilia. Meskipun tidak ada yang salah dengan pasangan Subaru dan Emilia, pengakuan dan perasaan Rem terasa lebih dalam dan murni.

Rasa hormat dan kesetiaan Rem yang mendalam terhadap Subaru membuatnya tampak sebagai pasangan yang lebih ideal seiring perkembangan cerita. Namun, Subaru dengan tegas menolak Rem dan menyatakan cintanya pada Emilia.

Bagi banyak penonton, Emilia tidak mampu menandingi ketulusan dan dedikasi Rem. Meskipun Emilia juga mencintai Subaru, kesetiaan dan pengorbanan Rem terasa lebih otentik dan mengharukan.

Meskipun memiliki kepribadian manis dan penuh pengabdian, Misa hanya dianggap sebagai penggemar obsesif dalam Tim Light yang perlakuannya semakin memburuk seiring berjalannya cerita. Ia bagaikan aksesori bagi Light, alat untuk mencapai ambisinya menjadi dewa dunia baru. Tampak jelas bahwa tidak ada perasaan tulus di antara mereka.

Misa berada di sisi Light karena rasa terima kasih atas keadilan diberikan Light kepada orang tuanya yang telah meninggal. Namun, sebenarnya ia pantas mendapatkan pasangan yang lebih baik daripada Light, begitu pula sebaliknya.

Ironisnya, sebagian besar penggemar Death Note justru merasa pasangan ideal bagi Light adalah L, sebuah kapal yang sayangnya tak pernah berlayar.

Akito sang antagonis utama menghabiskan waktunya menorehkan luka emosional pada keluarga Sohma. Meskipun ia korban pelecehan emosional, Akito justru memilih untuk menyakiti orang-orang yang peduli padanya.

Di antara mereka, Shigure mungkin satu-satunya yang memiliki perasaan cinta yang tulus terhadap Akito. Namun, hubungan mereka terjalin dalam dinamika rumit dan destruktif, dipenuhi keinginan untuk saling membalas dendam.

Akito bahkan tidur dengan orang lain untuk menghukum Shigure karena mencintainya, merasa tidak mampu menjalin hubungan yang sehat. Sebagai balasan, Shigure berselingkuh dengan ibu Akito.

Meskipun di akhir cerita mereka tampak menerima satu sama lain, penekanan mereka "saling memiliki" tidak cukup untuk membenarkan hubungan mereka yang penuh luka dan manipulasi.

Sulit untuk memprediksi bagaimana kisah cinta Naho dan Kakeru akan berkembang tanpa campur tangan surat-surat dari masa depan. Di garis waktu asli, hubungan mereka terasa hambar karena Naho tidak mampu mengekspresikan perasaannya secara mendalam.

Sementara itu, hubungan Naho dan Suwa justru lebih bermakna dan penuh pengertian, sehingga tampak lebih alami jika mereka akhirnya bersatu. Keputusan Suwa untuk merelakan Naho demi menyelamatkan Kakeru menunjukkan kemuliaan hatinya.

Akan sangat ideal jika anime ini menghadirkan masa depan di mana Kakeru tetap hidup, namun Naho dan Suwa menjadi pasangan bahagia karena hubungan mereka terasa lebih sehat dan menjanjikan.

Vampire Knight sering disebut sebagai Twilight versi anime, menghadirkan salah satu kisah cinta segitiga paling menarik dalam sejarah anime. Perasaan Yuki yang terombang-ambing antara Kaname yang karismatik dan Zero yang penuh teka-teki membuat penggemar terus menebak-nebak hingga akhirnya Yuki membuat keputusan akhir.

Namun, alih-alih memilih Zero yang jelas-jelas lebih cocok, Yuki justru memilih Kaname, meskipun mengetahui bahwa ia adalah leluhurnya. Zero selalu menunjukkan perasaan yang tulus dan perhatian yang mendalam terhadap Yuki.

Mereka memiliki ikatan kepercayaan dan persahabatan yang kuat. Dibandingkan dengan Kaname, Zero jelas merupakan pasangan yang lebih baik bagi Yuki. Seharusnya, perasaan tulus dan kesungguhan Zero lebih diutamakan daripada status Kaname dan hubungan darahnya dengan Yuki.

Sering kali dalam anime romansa, gadis populer bersikap dingin pada pria biasa ternyata menyimpan perasaan cinta. Dalam situasi seperti ini, penonton biasanya mendukung teman masa kecil yang sejak lama memendam rasa pada sang protagonis pria.

Namun dalam More Than A Married Couple, Akari justru mendapatkan akhir yang pahit. Tidak hanya gagal mendapatkan pria yang ia sukai, Akari juga kehilangan Jiro, pria yang perlahan ia cintai.

Adegan ciuman intens antara Jiro dan Shiori seakan menegaskan mereka telah atau akan segera menjadi pasangan. Meskipun anime berakhir dengan ambigu, jika Jiro tidak berakhir bersama Akari itu akan menjadi sebuah kesedihan yang mendalam bagi para penonton.

Meski romansa bukan fokus utama dalam Digimon, namun pada akhirnya, elemen ini menjadi bagian penting dari cerita. Melihat Sora dan Matt menikah di epilog, penggemar berharap Takeru dan Hikari juga akan menemukan kebahagiaan bersama.

Meskipun tidak pernah memiliki hubungan romantis secara eksplisit, kedekatan usia dan perjalanan mereka yang tumbuh bersama membuat keduanya tampak sebagai pasangan yang paling alami.

Namun, epilog justru menunjukkan mereka berdua menikah dengan orang lain. Identitas pasangan mereka tidak diungkapkan seolah mengisyaratkan Takeru dan Hikari tidak pernah menganggap hubungan mereka lebih dari sekadar teman, bertentangan dengan harapan para penggemar yang mendukung mereka. Bagi banyak orang, Takeru dan Hikari adalah pasangan yang paling ideal.

Menjadi pasangan utama tidak selalu berarti mereka ditakdirkan bersama. Raku dan Chitoge tidak pernah menginginkan hubungan romantis dan hanya dekat karena keadaan. Keduanya, terutama Raku tidak pernah yakin akan perasaan mereka, terutama karena Raku memiliki kecocokan yang lebih baik dengan Kosaki.

Memilih Chitoge, padahal ia tahu Kosaki adalah gadis pernah ia janjikan terasa tidak masuk akal. Hubungan Raku dan Chitoge yang penuh gejolak tidak sebanding dengan kehangatan persahabatan dan perasaannya terhadap Kosaki.

Kesadaran Raku bahwa perasaannya pada Chitoge lebih dari sekadar teman terasa dipaksakan mengingat ia telah lama menyukai Kosaki. Teman masa kecilnya ini jelas merupakan pilihan yang lebih baik dalam segala aspek.

Erika dan Kyouya mungkin dapat dianggap sebagai salah satu pasangan anime paling beracun. Hubungan mereka dibangun di atas kebohongan dan manipulasi emosional, sehingga sulit dipahami mengapa Erika tetap bertahan dengan Kyouya yang terus-menerus menunjukkan sikap tidak hormat.

Meskipun ada harapan 'bad boy' seperti Kyouya akan berubah menjadi lebih baik setelah bertemu dengan seorang gadis, hal itu tidak pernah terjadi. Ia terus memperlakukan Erika dengan buruk dan menganggapnya sebagai proses 'pembelajaran' untuk menjadi pacar yang baik.

Sebenarnya, Erika akan jauh lebih bahagia bersama Yu Kusakabe, seorang pemuda pemalu namun tulus yang menaruh hati padanya. Meskipun kurang karismatik dan populer, Yu adalah sosok yang jauh lebih baik untuk Erika karena ia benar-benar peduli pada kesejahteraan Erika. Ia bahkan secara terbuka menunjukkan ketidaksukaannya pada cara Kyouya memperlakukan Erika.

Meskipun anime sering kali menghadirkan kisah cinta yang indah, terkadang sang protagonis justru berakhir dengan orang yang salah. Hal ini bisa menimbulkan rasa frustrasi bagi penonton yang telah mendukung pasangan lain yang tampaknya lebih cocok. Namun, keputusan akhir tetaplah hak prerogatif sang kreator, dan terkadang, pilihan yang tak terduga bisa memberikan pelajaran berharga tentang cinta dan hubungan.