Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
default-image.png
Default Image IDN

Bandar Lampung, IDN Times - Salah satu teknologi yang memampukan manusia bisa menyimpan makanan dalam waktu lama adalah pembekuan (frozen). Namun, sejumlah penyakit membayangi konsumsi makanan frozen, termasuk kanker. 

Metode frozen food kini semakin luas digunakan dalam dunia kuliner karena makanan bisa dijual dalam kemasan lebih praktis. 

Tapi, kira-kira sehat tidak ya mengonsumsi makanan frozen? Lalu bagaimana dengan kandungan nutrisi yang ada dalam makanan itu? Yuk simak selengkapnya di bawah ini.

1. Suhu memengaruhi kualitas makanan

ilustrasi bahan masakan di kulkas (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Menurut ahli gizi Tutik Ernawati, banyak faktor yang mempengaruhi kualitas makanan beku. Jika makanan tersebut memang sehat--seperti sayuran atau daging--yang dibekukan tanpa bahan pengawet, tentu tidak masalah.

Selain itu, suhu stabil dan jangka waktu penyimpanan juga menjadi faktor lain dalam penyimpanan makanan beku. 

"Karena proses pendinginan itu kan bagian dari proses pengawetan. Jadi diharapkan diawetkan bukan dengan bahan pengawet, tapi dengan suhu sesuai sehingga nutrisi makanan tidak rusak," terangnya saat dihubungi IDN Times Jumat (23/4/2021).

Misalnya, lanjut Tutik, jika ada makanan beku yang seharusnya bisa disimpan dalam jangka waktu tiga bulan dengan suhu 18 derajat--namun suhunya naik turun atau kadang 0 derajat-- dikhawatirkan ada kerusakan dalam struktur makanannya. Selain itu, suhu yang tidak tepat juga bisa membuat kuman tertentu berkembang. 

2. Makanan frozen hanya untuk selingan saja ya

Editorial Team

Tonton lebih seru di