2. Stres dan khawatir

ilustrasi bercermin (unsplash.com/Ivan Lapyrin)

Bercermin terlalu sering juga bisa membuat kamu stres dan khawatir dengan penampilan kamu sendiri. Banyak orang terlalu fokus pada kekurangan atau cacat fisik mereka ketika bercermin, seperti lemak berlebih, jerawat, atau kerutan.

Hal ini bisa menurunkan rasa percaya diri dan harga diri mereka, serta memicu gangguan psikologis seperti body dysmorphic disorder (BDD), yaitu kondisi di mana seseorang merasa sangat tidak puas dengan penampilan fisiknya dan menganggapnya sangat buruk atau jelek.

Orang-orang dengan BDD cenderung bercermin terlalu sering atau bahkan menghindari cermin sama sekali, karena merasa malu atau takut dengan penampilan mereka.

Baca Juga: 5 Cara Sehat Melepas Emosi Menyiksa, Jangan Dipendam

3. Kehilangan kontak dengan diri sendiri

ilustrasi bercermin (pexels.com/Ivan Oboleninov)

Bercermin terlalu lama juga bisa membuat kamu kehilangan kontak dengan diri sendiri, yaitu dengan kepribadian, perasaan, dan nilai-nilai kamu. Ketika kamu bercermin terlalu lama, mungkin mulai melihat aspek-aspek lain dari diri tidak kamu sukai atau tidak sesuai dengan harapan.

Kamu mungkin mulai merenungkan diri kamu sendiri, menghadapi ketidakpastian, rasa bersalah, atau penyesalan. Kamu mungkin juga melihat refleksi dari diri yang jahat atau negatif. Hal ini bisa membuat kamu bingung, depresi, atau bahkan paranoid.

4. Realitas alternatif dan fisika kuantum

ilustrasi bercermin (unsplash.com/DANNY G)

Salah satu teori cukup menarik tentang bercermin terlalu lama adalah kamu mungkin melihat realitas alternatif berbeda dari realitas dialami sekarang. Menurut fisika kuantum, cahaya mencapai mata kamu ketika bercermin adalah hasil dari jalur tertentu diambil oleh cahaya dari sumbernya ke cermin dan kembali ke mata kamu.

Namun, ada kemungkinan jalur-jalur lain bisa diambil oleh cahaya ke bagian-bagian lain dari alam semesta dan kembali, sehingga menciptakan refleksi berbeda di cermin. Ketika bercermin terlalu lama, kamu mungkin melihat perubahan-perubahan dalam refleksi tersebut, dan itu mungkin merupakan realitas alternatif ada di alam semesta paralel.

5. Efek nocebo

ilustrasi bercermin (unsplash.com/Elisa Photography)

Efek nocebo adalah kebalikan dari efek plasebo, yaitu ketika harapan negatif atau keyakinan palsu seseorang menyebabkan hasil negatif atau efek samping tidak diinginkan. Bercermin terlalu sering bisa menimbulkan efek nocebo, karena kamu mungkin percaya bercermin terlalu lama bisa membawa sial, menarik energi negatif, atau menyebabkan hal-hal buruk terjadi pada kamu.

Hal ini bisa membuat kamu menjadi lebih rentan terhadap penyakit, kecelakaan, atau masalah lainnya, karena pikiran kamu memengaruhi tubuh kamu.

Bercermin adalah hal wajar dan bermanfaat, asalkan dilakukan dengan sewajarnya dan tidak berlebihan. Bercermin bisa membantu memeriksa penampilan kamu, meningkatkan rasa percaya diri dan mengekspresikan diri. Namun, bercermin terlalu sering dan terlalu lama bisa berdampak negatif bagi kesehatan mental dan fisik kamu. Oleh karena itu, sebaiknya batasi waktu bercermin dan jangan terlalu fokus pada penampilan fisik saja. Ingatlah kamu adalah lebih dari sekadar wajah kamu lihat di cermin.

Baca Juga: 5 Cara Efektif Menjaga Kesehatan Mental di Era Digital