Menilik Pembuatan Minyak dan Sabun Kemiri di Taman Kupu-kupu Kemiling

Bandar Lampung, IDN Times - Pohon kemiri merupakan salah satu tanaman tumbuh subur di Taman Kupu-kupu Gita Persada, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung. Pohon kemiri yang ada di konservasi mini milik Ansori Djausal tersebut sudah berumur lebih dari 10 tahun sehingga produksi buah kemirinya terbilang cukup melimpah.
Ia mengatakan, memelihara pohon kemiri memang diperlukan kesabaran khusus, karena pohon itu akan terus tumbuh bertahun-tahun tanpa bisa dipanen. Tapi sekalinya sudah dewasa dan menghasilkan kemiri, kita tak akan habis-habis memanennya.
“Sehari saya bisa kumpulkan satu kuintal kemiri yang jatuh ke tanah,” kata Anshori ketika ditemui di rumah peristirahatannya di Taman Kupu-kupu Gita Persada.
Banyaknya kemiri ini, membuat Anshori berpikir untuk mengolahnya menjadi produk yang bernilai lebih. Maka ia mulai dengan membuat minyak kemiri yang dikemudian hari secara alami makin berkembang dengan pengolahan berbagai macam produk olahan minyak kemiri.
1. Meningkatkan nilai ekonomi kemiri

Ide membuat minyak kemiri ini muncul ketika Anshori berkeinginan meningkatkan nilai ekonomi dari buah kemiri yang murah jika hanya dijual mentahnya begitu saja.
“Lalu saya berpikir, di kampung-kampung dulu kan orang juga buat minyak kemiri dengan cara disangrai sampai berjam-jam agar minyaknya keluar, kemudian ditumbuk secara manual. Saya pernah coba cara itu, tapi benar-benar membutuhkan banyak energi,” katanya.
Sehingga ia menemukan cara mudah untuk menyuling minyak dari kemiri yaitu dengan menggunakan alat pres biji.
“Saya temukan alatnya untuk yang skala rumahan. Kalau dengan alat pres biji ini tidak perlu disangrai, hanya dijemur saja, dikupas dari kulitnya, lalu digiling. Saya beli alat ini dengan harga sekitar 3-4 jutaan,” ujarnya.
Kemiri mentah yang harganya hanya sekitar Rp30.000 per kilonya bisa ia jual dengan harga Rp150-200.000 per liter atau bahkan Rp500-700 ribu per liter untuk minyak yang sudah mengalami proses penyaringan berkali-kali.
2. Beberapa produk olahan minyak kemiri

Selama ini mungkin masyarakat hanya tahu beberapa khasiat dari minyak kemiri, misalnya untuk kesehatan dan kelembutan rambut saja. Namun ternyata minyak kemiri banyak manfaatnya dalam kehidupan kita lho!
Anshori melihat peluang tersebut dan tak hanya membuat minyak kemiri secara mentah saja tapi juga ia olah kembali menjadi berbagai produk.
Produk buatannya yang berhasil ia buat di antaranya adalah sabun batangan untuk mandi dan pernis kayu alami. Anshori juga menyebutkan dirinya berkeinginan membuat beberapa produk lain seperti sampo dan facial scrub untuk wajah.
3. Tak dijual secara komersil

Meski ia sudah membuat beberapa produk olahan minyak kemiri, Anshori mengatakan, saat ini produk-produk itu belum siap masuk tahap komersil. Hanya sebatas penggunaan secara pribadi atau masuk ke beberapa pameran saja.
“Kita juga sedang belajar bagaimana cara mengemas yang baik, dan untuk produk konsumsi seperti sabun itu juga harus melalui izin dari BBPOM untuk dijual. Kami belum sampai ke sana,” katanya.
Selain itu juga lebih banyak melakukan pelatihan kepada siapapun yang mau belajar ke sana. Ia mengaku beberapa temannya sering datang berkunjung sekadar melihat proses pembuatan minyak kemiri sampai belajar membuat sabun.
4. Cara membuat sabun dari minyak kemiri ala Anshori Djausal

Setelah mengetahui manfaat minyak kemiri, mari kita lihat cara pembuatannya. Bahan utama untuk membuat sabun dari minyak kemiri di rumah sebenarnya sangat sederhana, hanya butuh minyak kelapa, minyak kelapa sawit, minyak kemiri, dan soda api. Namun Anshori menambah beberapa bahan lain supaya khasiatnya lebih bagus lagi.
Bahan yang diperlukan untuk membuat sabun dari minyak kemiri:
- Minyak kelapa murni 400 ml, yang paling mendekati murni adalah merek Barco,
- Minyak kelapa sawit, Anshori menggunakan minyak merek Tropical sebanyak 200 ml,
- Minyak kemiri buatannya sendiri 200 ml
- Minyak alpukat 200 ml (optional)
Soda api 170 gram yang dilarutkan dalam 450 ml air. Soda api bisa ditemukan di toko bangunan. - Setetes nilam (optional)
- Propolis lebah 1 sendok (optional)
Cara membuatnya, panaskan masing-masing bahan kecuali propolis dalam wadah yang berbeda. Kemudian saat proses pencampuran semua bahan, harus memperhatikan suhu tiap bahan.
“Suhu larutan soda api harus 70 derajat Celcius dan suhu minyak 60 derajat Celcius. Semua jenis minyak ini dicampur menggunakan mixer selama kurang lebih 10-15 menit, lalu masukkan ke dalam cetakan. Setelah itu di angin-anginkan selama 4 jam. Kemudian baru bisa digunakan setelah 20 hari dari selesai pembuatan,” paparnya.