Komunitas Sepeda Potret Hadirkan Pojok Onthel di RIS Metro

Gairah literasi sejarah Kota Metro kian tumbuh

Metro, IDN Times - Paguyuban Onthel Ria Metro (POTRET) menghadirkan pojok sejarah sepeda di Rumah Informasi Sejarah (RIS) Metro, Minggu (23/1/2022).

Penasehat POTRET, Tutut Zatmiko mengatakan kehadiran pojok sejarah harapannya selain bisa menambah display galeri di RIS tapi juga menjadi media edukasi dan literasi sejarah sepeda onthel itu sendiri.

Ia menjelaskan di Kota Metro terdapat banyak komunitas pecinta sepeda onthel yang selain sarat sejarah juga menjadi penanda perkembangan zaman.

"Di sisi lain Kota Metro sedang berjuang untuk mengembangkan kota literasi. Kehadiran pojok sejarah onthel adalah wujud ikhtiar dan dukungan untuk mendorong Metro menjadi kota literasi kedepannya," jelas Tutut, Senin (24/1/2022).

Baca Juga: Cerita Evit Setiawan Buka Kelas Melukis di Rumah Informasi Sejarah Metro

1. Tak hanya dipajang, tapi mengetahui sejarah

Komunitas Sepeda Potret Hadirkan Pojok Onthel di RIS MetroPaguyuban Onthel Ria Metro (POTRET) menghadirkan pojok sejarah sepeda di Rumah Informasi Sejarah (RIS) Metro, Minggu (23/1/2022). (IDN Times/Istimewa).

Ketua POTRET, Ame mengatakan sebelumnya pihaknya juga telah menghibahkan satu unit sepeda onthel untuk dipamerkan di RIS Metro. "Kali ini sengaja kami hadirkan pojok sejarah sepeda onthel itu sendiri sehingga pengunjung tidak hanya bisa melihat sepeda onthel tapi juga mengetahui sejarahnya," jelasnya.

Pengerjaan pojok onthel ini sendiri dilakukan secara bergotong-royong oleh para anggota POTRET. Itu sebagai upaya kontribusi untuk pengembangan sejarah sekaligus pelestarian serta pemanfaatan cagar budaya di Kota Metro.

Tutut menambahkan, pihaknya juga berencana terlibat dalam peresmian Galeri dan Mini Museum Santa Maria Februari mendatang.

2. Gairah literasi sejarah terus tumbuh

Komunitas Sepeda Potret Hadirkan Pojok Onthel di RIS MetroAnggota DPR RI asal Lampung Taufik Basari kunjungan reses ke Rumah Informasi Sejarah Metro, Minggu (17/10/2021).

Adi Setyawan dari penerbit Pensil Bersejarah mengatakan, minat dan gairah literasi sejarah di Kota Metro terus tumbuh. "Sekarang paling tidak setiap bulan minimal satu buku sejarah lokal yang terbit,yang rencananya akan terbit bulan ini adalah Antologi Sejarah Mahasiswa UM Metro," jelasnya.

Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Metro, Siti Rogayati Seprita mengatakan, partisipasi publik terhadap pelestarian dan pemanfaatan cagar budaya di Kota Metro terus bertumbuh. "Kami juga mengapresiasi partisipasi sejumlah mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah yang aktif menggelar kerja bakti membersihkan Rumah Informasi Sejarah Metro," ujarnya.

Seprita menambahkan kini beragam kegiatan digelar di RIS mulai dari diskusi, pelatihan, pameran, akustik, walking tour hingga kelas melukis yang digelar setiap akhir pekan. "Partisipasi publik menjadi penanda meningkatnya kesadaran publik akan pelestarian sekaligus pemanfaatan cagar budaya," jelasnya.

3. Aplikasi Metro Walking Tour

Komunitas Sepeda Potret Hadirkan Pojok Onthel di RIS MetroPeta walking tour bangunan bersejarah di Kota Metro. (IDN Times/Istimewa).

Partisipasi juga datang dari pengembang aplikasi lokal Gink Technology. Mereka sedang mengembangkan aplikasi untuk mendukung pengembangan Metro Walking Tour.

Faisol Mursaid dari Gink Technology mengatakan, pihaknya tertarik untuk mendukung pengembangan wisata sejarah dan cagar budaya di Kota Metro yang diinisiasi oleh warga. "Lewat aplikasi ini diharapkan kehadiran sejarah dan cagar budaya di Metro akan memberikan dampak positif bagi pengembangan pariwisata dan perekonomian," katanya.

Baca Juga: Galeri dan Mini Museum Santa Maria Metro Siap Dibuka Februari 2022

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya