Kisah Granata, Anak Pedagang Lampung Diterima 9 Kampus Top Luar Negeri

Peroleh Beasiswa Indonesia Maju

Lampung Timur, IDN Times - Di bulan Kemerdekaan RI, kabar membanggakan datang dari pelajar asal Lampung, Granata Van Ridho. Ia berhasil meraih mimpi kuliah ke luar negeri melalui Beasiswa Indonesia Maju (BIM).

Meski memiliki berbagai keterbatasan, Nathan biasa dipanggil, berhasil menerima sembilan Letter of Acceptance (LoA) atau surat penerimaan dari kampus prestisius di Singapura, Australia, Kanada dan Inggris.

Adapun tawaran dari kampus bergengsi di luar negeri berhasil Nathan dapatkan, yakni, Nanyang Technological University, Singapura; University of New South Wales, Australia; University of British Columbia, Kanada; Monash University, Australia; University of Melbourne, Australia; University of Western Australia, Australia; Curtin University, Australia; University of Manchester, Inggris dan Sussex University, Inggris

Berikut IDN Times ulas kisah inspiratifnya.

1. Pilih Nanyang Technological University jurusan Environmental Earth System Science

Kisah Granata, Anak Pedagang Lampung Diterima 9 Kampus Top Luar Negeriyouthcarnival.org

Nathan akhirnya menjatuhkan pilihannya di Nanyang Technological University jurusan Environmental Earth System Science. Perjalanan Nathan mengejar kemerdekaan belajar ini tidak lepas dari dukungan orang sekitar, termasuk orang tua, sekolah, dan Schoters, startup edutech untuk akses pendidikan ke luar negeri.

Ia mengatakan, sejak kecil bermimpi untuk sekolah ke luar negeri. Apalagi setelah menekuni ilmu kebumian, ia semakin ingin memperkaya budaya dan wawasan di bidang ini melalui koneksi di berbagai negara.

“When you have a dream to chase, nothing can stop you. Untungnya orang tua sangat mendukung untuk langsung kuliah dan tidak boleh gap year,” cerita pelajar genap 18 tahun di bulan Agustus ini, Senin (28/8/2023).

Baca Juga: Upaya Kreator Digital Melawan Kepunahan Budaya dan Bahasa Lampung

2. Sejak SMP aktif ikut olimpiade sains dan matematika

Kisah Granata, Anak Pedagang Lampung Diterima 9 Kampus Top Luar Negeriilustrasi angka (pixabay.com/geralt)

Sejak SMP, Nathan sudah aktif mengikuti olimpiade Sains dan Matematika diselenggarakan berbagai pihak. Termasuk oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspernas).

Selain langganan juara pertama, keseriusan ini Nathan wujudkan dengan meraih medali perunggu di Olimpiade Sains Nasional Indonesia tahun 2021 bidang Kebumian. Dalam perjalanan mendapatkan beasiswa, Nathan harus berjuang melewati berbagai keterbatasan.

Apalagi, saat bersekolah di MAN Insan Cendekia Lampung Timur, baru memiliki dua angkatan. Hal ini cukup membatasi Nathan menemukan sosok untuk berdiskusi mengenai dunia perkuliahan. Selain itu, sebagai seorang anak pedagang di pasar, Nathan juga sadar bahwa satu-satunya jalan untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri adalah beasiswa.

3. Mendapat layanan konsultasi dari para mentor

Kisah Granata, Anak Pedagang Lampung Diterima 9 Kampus Top Luar NegeriIlustrasi bersama mentor (pixabay.com/DiggityMarketing)

Nathan akhirnya mencoba peruntungan mendaftar program Beasiswa Indonesia Maju diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Melalui usaha kerasnya Nathan akhirnya dinyatakan lolos sebagai penerima BIM.

Dalam perjuangan meraih kesuksesan tersebut, Nathan tidak sendirian. Selain dukungan keluarga dan sekolah, Nathan juga dibantu oleh Schoters, yang merupakan vendor resmi dari BIM dan menyediakan berbagai macam persiapan kuliah ke luar negeri.

Melalui Schoters, Nathan mendapat layanan konsultasi dari para mentor untuk membuat study plan agar kampus dan jurusan dipilih sesuai dengan minatnya. Nathan juga mendapat bimbingan untuk mempersiapkan berbagai dokumen dan tes dibutuhkan, mulai dari motivation letter, IELTS hingga persiapan SAT. Hal ini sangat membantu, karena Nathan memiliki kendala di bidang Bahasa Inggris.

4. Manfaatkan aplikasi video conference sebagai medium pendukung

Kisah Granata, Anak Pedagang Lampung Diterima 9 Kampus Top Luar Negeriilustrasi video conference (https://unsplash.com/@lucaslaw__)

Berdomisili di Lampung juga tidak menjadi halangan bagi Nathan memaksimalkan persiapannya. Itu karena layanan Schoters dapat diakses semua pelajar di berbagai daerah di Indonesia dan memanfaatkan aplikasi video conference sebagai medium pendukungnya.

Semangat Nathan mewujudkan sekolah ke luar negeri juga sejalan dengan kampanye Schoters bertajuk #1MDreamsAbroad digencarkan agar para pelajar dapat meraih jutaan mimpi mereka.

Radyum Ikono, CEO Schoters Indonesia menuturkan, Schoters ingin generasi muda berani berlari mewujudkan mimpi dengan bersekolah ke luar negeri dan menyerap ilmu sebanyak-banyak di sana. "Harapannya, ilmu itulah yang akan menjadi bekal mereka membangun negeri, sejalan dengan semangat Kemerdekaan Indonesia ke-78, yaitu Terus Melaju untuk Indonesia Maju,“ ujarnya.

Baca Juga: Cerita Mahasiswa Baru Unila Jauh dari Keluarga demi Kemajuan Daerah

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya