Abdur (instagram.com/abdurarsyad)
Abdurrahim Arsyad juga terkenal sebagai komika cerdas karena materi standupnya sangat kritis dalam menyampaikan keresahan orang timur, seperti kesenjangan sosial terjadi antara kota besar di Indonesia Jakarta dengan Indonesia bagian timur. Salah satu isi stand up Abdur paling membekas di pikiran penonton adalah nahkoda kapal tua dan ibu pertiwi menangis melihatmu.
Runner up stand up comedy Indonesia (SUCI) 4 itu juga membuat konten satire tentang perjuangan penangkapan buronan kasus suap Harum Masako. “Penangkapan terjadi ketika mereka sedang sibuk menggoreng isu-isu untuk menutup kasus mereka. Hal ini menjadi pertanyaan semua orang, bagaimana mungkin mereka bisa menggoreng isu-isu di tengah kelangkaan minyak gorek saat ini,” kata Harun dalam konten berita dingin yang dipanaskan diunggah di akun instagramnya.
Terbaru, Abdur juga menyampaikan pendapatnya terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Menurutnya ia sudah berusaha menahan diri untuk tidak berkomentar, takut mengeluarkan kata-kata karena ia merasa marah dengan kejadian tersebut. Abdur menyampaikan bahwa saat ini bukan saatnya untuk saling menyalahkan namun harus saling menguatkan.
Menurutnya sistem yang mengatur sepak bola di Indonesia buruk sebab yang mengatur sistem tersebut bukan orang pintar. “Mereka tidak paham kita bicara sekeras apapun, kita tidak dilihat sebagai manusia. Nama kita sudah diganti dengan tiket. Kita dihitung sebagai perolehan tiket, bukan nyawa. Selama orang-orang ini masih mengatur itu, maka kita akan di bawa dari satu kedukaan ke kedukaan lain,” tutur Abdur melalui video reels di instagram pada 3 Oktober lalu.