Instagram.com/fitri_restiana
Menurut Fitri, sudah cukup banyak penulis buku anak di Lampung tergabung dalam komunitas. Bahkan Fitri salah satu yang menginisiasi komunitas tersebut. Namun menurutnya, regenerasinya harus tetap diperhatikan.
"Karena kebanyakan mahasiswa sekarang lebih tertarik nulis cerpen dibanding menulis cerita anak. Keinginan kami sih, anak-anak muda ini mau untuk menulis buku-buku untuk anak karena secara perhitungannya kata penerbit, cerita anak itu tidak akan pernah mati," bebernya.
Kini Fitri sudah menulis sekitar 31 buku dan akan menyusul satu lagi sudah mendapat kabar naskahnya lolos, berjudul Terpikat Nuwo Sesat.
Pengiriman naskah ke penerbit tentu tak selalu mulus. Fitri pernah mengirim naskah ke majalah Bobo sebanyak 11 kali ditolak. Namun ia tetap berusaha, hingga akhirnya naskah ke 12 dimuat di majalah bobo.
"Selang beberapa hari setelah saya mengirim, majalah Bobo mengajak kolaborasi. Itulah yang akhirnya memacu saya untuk menulis buku cerita anak. Terbitlah buku Cerdas Mengelola Emosi, Cerdas Mengelola Uang dan lainnya," cerita Fitri.