Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ma’in, buruh taman di Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Bandar Lampung, IDN Times - Seluruh umat muslim sebentar lagi akan merayakan Hari Raya Idul Fitri diperkirakan 2 Mei 2022. Hampir bersamaan, satu hari sebelumnya yaitu 1 Mei 2022 diperingati sebagai Hari Buruh Sedunia.

Sudah menjadi rahasia umum jika buruh di Indonesia merupakan salah satu pekerjaan yang memiliki gaji relatif rendah. Apalagi adanya pandemik COVID-19, buruh merupakan salah satu kelompok paling rentan terkena dampaknya seperti PHK, atau Tunjangan Hari Raya (THR) yang dikurangi atau bahkan tak dapat.

Seperti kisah dua buruh di Bandar Lampung ini. Mereka harus memenuhi kebutuhan lebaran tahun ini dengan pendapatan yang minim. Belum lagi, keduanya sudah berkeluarga dan memiliki buah hati.

1. Bekerja dengan gaji UMR

Para kuli tinta yang sedang mewawancarai Walikota Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Ma’in merupakan buruh lepas di dua tempat berbeda. Warga Kecamatan Kedamaian Bandar Lampung ini bekerja sebagai office boy kolam renang, dan buruh taman yang jasanya tak menentu dibutuhkan.

“Di kolam renang sudah setahun lebih, tapi saya kerjanya dua minggu sekali karena cuma perawatan saja. Makanya saya nyambi buruh taman, lumayan pas ada yang ngajak. Kalau di kolam saya dapat satu jutaan lebih lah sebulan, kalau buruh taman gini harian, sehari 80 ribu. Sebenarnya cukup-cukup aja ya, soalnya kalau mengikuti hawa nafsu mah tak pernah cukup," kata Ma’in di sela waktu kerjanya menanam tumbuhan di halaman depan Lampung City Mal, Jumat (29/4/2022).

Sementara itu ada Udin warga Kecamatan Kedaton, bekerja sebagai kuli tinta di salah satu media online di Lampung. Ia mengaku mencintai pekerjaannya meskipun dari mata pencahariannya tersebut Ia hanya digaji dengan UMR Kota Bandar Lampung yaitu sekitar Rp2,6 juta.

2. Sudah berkeluarga dan memiliki rumah sendiri

Editorial Team

Tonton lebih seru di