Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi istirahat sebentar saat bekerja (pexels.com/Hồng Thắng Lê)
ilustrasi istirahat sebentar saat bekerja (pexels.com/Hồng Thắng Lê)

Intinya sih...

  • Perasaan berat tidak akan bertahan selamanya, jadikan mantra penenang

  • Jangan ragu minta bantuan, itu menunjukkan keberanian untuk mengakui kebutuhan

  • Fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan, seperti rutinitas harian dan pola makan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam perjalanan hidup, tidak semua hari akan dilewati dengan mudah. Ada kalanya dirimu harus merasa letih, putus asa, dan seolah segalanya berjalan di luar kendali.

Entah karena masalah pekerjaan, tekanan keluarga, kehilangan orang tercinta, atau sekadar merasa stagnan. Setiap orang pasti pernah ada di fase hidup yang terasa berat.

Di tengah masa sulit seperti itu, perlu sesuatu untuk digenggam. Pegangan yang bisa menenangkan hati dan menuntun langkah kita perlahan keluar dari gelapnya terowongan. Setidaknya, lima hal ini bisa kamu jadikan pegangan ketika hidupmu terasa begitu berat. Yuk, simak!

1. Jangan lupa perasaan ini tidak akan bertahan selamanya

ilustrasi santai di rumah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Salah satu hal paling menguatkan adalah menyadari perasaan berat, sedih, atau frustrasi yang kamu alami sekarang gak akan bertahan selamanya. Setiap emosi itu akan datang dan pergi, layaknya ombak.

Hari ini mungkin terasa sangat menyakitkan, tapi waktu bisa menyembuhkannya. Setiap badai pasti akan reda, begitu pula dengan masa sulit yang kamu hadapi sekarang.

Jadikan kalimat ini sebagai mantra penenang. Katakan, “Ini hanyalah sebuah fase yang pasti akan berlalu." Bukan berarti mengabaikan rasa sakitmu, tapi untuk mengingatkan kamu akan melewati ini juga, seperti pernah melewati masa sulit lainnya.

2. Jangan ragu minta bantuan

ilustrasi curhat (pexels.com/Liza Summer)

Banyak orang merasa harus kuat sendirian. Melibatkan orang lain dianggap sebagai kelemahan yang memalukan. Padahal sejatinya manusia memang diciptakan untuk saling membantu, yang penting kamu tahu batasan. Ketika kamu merasa kewalahan, gak ada salahnya sama sekali mencari bahu untuk bersandar.

Cerita pada teman terpercaya, curhat ke orang tua, atau bahkan konsultasi ke profesional bisa sangat meringankan beban yang kamu rasakan. Meminta bantuan bukan tanda kelemahan. Justru itu menunjukkan kamu cukup berani untuk mengakui bahwa kamu butuh dukungan.

3. Fokus pada hal-hal yang bisa kamu kendalikan

ilustrasi seorang wanita sedang bekerja dan tetap tersenyum (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ketika hidup terasa berat, pikiran kita biasanya dipenuhi oleh kekhawatiran tentang hal-hal sebenarnya di luar kendali kita. Tentu saja hal ini bisa memicu kecemasan dan membuat semuanya terasa semakin kacau. Coba deh, ubah fokus kamu ke hal-hal kecil yang masih bisa kamu kontrol secara penuh.

Mulai dari rutinitas harian, pola makan, tidur cukup, atau sekadar mengatur napasmu. Terkadang, mengelola hal-hal sederhana bisa memberikan rasa stabil di tengah kekacauan yang lebih kompleks.

4. Beri dirimu ruang untuk merasa lelah, kamu butuh istirahat

ilustrasi istirahat sebentar saat bekerja (pexels.com/Hồng Thắng Lê)

Kamu tidak harus kuat setiap waktu. Memberi izin pada diri sendiri untuk merasa lelah, sedih, atau kecewa adalah bentuk kasih sayang terhadap diri sendiri. Jangan menekan emosi itu, karena jika selalu ditekan biasanya justru meledak di kemudian hari.

Ambil waktu untuk diam sejenak. Menangis jika perlu. Istirahat jika butuh. Jangan merasa bersalah karena kamu gak bisa seperti biasanya. Kamu manusia, bukan mesin.

5. Temukan makna dibalik kesulitan

ilustrasi bersyukur (pexels.com/Hassan OUAJBIR)

Sulit memang, tapi kadang justru dari masa-masa terberat, kita menemukan pelajaran paling berharga. Ketika kamu mulai bisa melihat kesulitan ini mungkin sedang membentuk dirimu menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih bijak, dan lebih peka, maka kamu akan lebih bisa menerima dan menjalani prosesnya.

Hidup memang gak selalu mulus, tapi kamu tidak sendiri. Dibalik setiap kesulitan, selalu ada celah harapan. Kamu hanya perlu bertahan sedikit lebih lama, memberi ruang bagi dirimu untuk merasa, dan perlahan bangkit saat waktunya tiba.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team