5 Akibat jika Kamu Menetapkan Standar Terlalu Tinggi

Jangan memaksakan diri untuk menjadi sempurna

Ketika kamu menetapkan standar tinggi dalam hidupmu, itu bisa menjadi sebuah dorongan untuk mencapai hal-hal luar biasa. Tetapi, ada sisi lain sering diabaikan.

Terlalu sering, menetapkan standar terlalu tinggi dapat berdampak negatif pada kesejahteraan dan kebahagiaanmu.

Dalam artikel ini, kamu akan menjelajahi lima akibat akan kamu alami jika terlalu ketat dalam menetapkan standar untuk dirimu sendiri. Simak, ya!

1. Stres berlebihan

5 Akibat jika Kamu Menetapkan Standar Terlalu Tinggiilustrasi stres (pexels.com/Nathan Cowley)

Salah satu akibat paling jelas ketika kamu menetapkan standar terlalu tinggi adalah stres berlebihan. Ambisi dan tekad untuk mencapai hal-hal besar bisa menjadi motivator kuat, tetapi ketika standar kamu tetapkan begitu tinggi sehingga sulit dicapai.

Itu bisa mengakibatkan tingkat stres tinggi. Kamu mungkin merasa perlu untuk selalu mencapai tingkat kesempurnaan tidak realistis, dan ini dapat mengakibatkan tekanan mental dan emosional yang berat.

Sebagai contoh, bayangkan kamu adalah seorang pekerja selalu menetapkan target sangat tinggi untuk dirimu sendiri. Meskipun ini bisa mendorongmu untuk bekerja keras,

itu juga bisa membuatmu merasa tidak pernah puas dengan hasil kerjamu. Hasilnya, kamu mungkin merasa tertekan, cemas, dan bahkan mengalami gejala fisik seperti sakit kepala atau gangguan tidur.

2. Rendahnya kesejahteraan mental

5 Akibat jika Kamu Menetapkan Standar Terlalu Tinggiilustrasi murung (pexels.com/Valeria Ushakova)

Menetapkan standar terlalu tinggi juga dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mentalmu. Ketika kamu selalu merasa perlu untuk mencapai tingkat kesempurnaan tidak realistis, kamu bisa mengalami perasaan rendah diri dan kegagalan berulang. Ini bisa mengarah pada masalah seperti depresi, kecemasan dan stres kronis.

Selain itu, ketika kamu terlalu keras pada dirimu sendiri, kamu mungkin cenderung mengabaikan kebutuhan psikologismu. Kamu mungkin tidak memberi dirimu cukup waktu untuk istirahat dan bersantai atau bahkan meremehkan pentingnya berbicara dengan seseorang jika kamu mengalami kesulitan emosional.

Semua ini dapat merusak kesejahteraan mentalmu dalam jangka panjang.

Baca Juga: 9 Kebiasaan Unik Cewek dalam Kehidupan Sehari-hari, Bikin Relate!

3. Kurangnya keseimbangan hidup

5 Akibat jika Kamu Menetapkan Standar Terlalu Tinggiilustrasi overworked (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Salah satu akibat lain dari menetapkan standar terlalu tinggi adalah kurangnya keseimbangan dalam hidupmu. Ketika kamu terlalu fokus pada pencapaian dan kesuksesan, kamu mungkin mengabaikan aspek-aspek penting lainnya dalam hidup, seperti hubungan sosial, waktu luang, dan kesehatan fisikmu.

Misalnya, kamu mungkin mengorbankan waktu berkualitas dengan keluarga dan teman-teman karena merasa perlu terus bekerja menuju tujuan sangat tinggi. Atau, kamu mungkin mengabaikan kesehatan fisikmu karena kurang tidur dan kurang olahraga akibat pekerjaan yang terlalu banyak. Akibatnya, kamu bisa merasa terisolasi dan tidak bahagia dalam jangka panjang.

4. Hubungan yang terganggu

5 Akibat jika Kamu Menetapkan Standar Terlalu Tinggiilustrasi pertengkaran (pexels.com/Liza Summer)

Menetapkan standar terlalu tinggi juga dapat merusak hubunganmu dengan orang lain. Ketika kamu selalu mengejar kesempurnaan dan kesuksesan, kamu mungkin menjadi terlalu fokus pada dirimu sendiri dan kurang peduli pada kebutuhan dan perasaan orang lain.

Misalnya, kamu mungkin terlalu sibuk dengan pekerjaanmu sehingga tidak memiliki waktu untuk pasanganmu atau keluargamu. Atau, kamu memiliki ekspektasi tidak realistis terhadap teman-temanmu dan sering merasa kecewa ketika mereka tidak memenuhi standarmu. Ini dapat merusak hubunganmu dengan orang-orang kamu cintai dan merugikan kualitas hidupmu secara keseluruhan.

5. Kegagalan berulang

5 Akibat jika Kamu Menetapkan Standar Terlalu Tinggiilustrasi kegagalan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Terakhir, tetapi tidak kalah pentingnya, menetapkan standar terlalu tinggi dapat mengakibatkan kegagalan berulang. Ketika kamu mengharapkan dirimu untuk mencapai tingkat kesempurnaan tidak realistis, kemungkinan besar kamu akan sering merasa frustrasi dan kecewa ketika tidak mencapainya. Ini bisa mengakibatkan siklus kegagalan dan merugikan kepercayaan dirimu.

Kegagalan itu sebenarnya adalah bagian alami dari proses belajar dan tumbuh, tetapi ketika kamu menekan dirimu sendiri untuk tidak pernah gagal, kamu mungkin akan menghindari mengambil resiko atau mencoba hal-hal baru. Akibatnya, kamu tidak mencapai potensimu penuh karena terlalu takut untuk gagal.

Menetapkan standar tinggi dalam hidupmu adalah hal baik, tetapi seperti telah kamu lihat, itu juga dapat memiliki akibat negatif jika tidak seimbang. Jadi, daripada menetapkan standar tidak realistis, cobalah untuk mengambil pendekatan lebih seimbang terhadap hidupmu. Berusahalah untuk mencapai tujuanmu dengan tekun, tetapi juga berikan dirimu izin untuk beristirahat, bersantai, dan menikmati momen-momen dalam hidupmu. 

Baca Juga: 5 Tips Mengatasi Rasa Iri Atas Pencapaian Orang Lain, Yuk Berubah!

Kazu Zuha Photo Community Writer Kazu Zuha

Hanya seorang anak SMK yang menyukai pelajaran SMA. Cenderung seperti bunglon, bisa menjadi Kpopers, Wibu, Agamis, Anak Sosiologi, Anak Politik, dan lain lain sesuai situasi dan kondisi hehe

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya