Gagal Daftar KIPK Gara-gara Sistem Error, PMPAP Harapan demi Kuliah

- Sintya berhasil mendaftar kuliah lewat jalur PMPAP Unila setelah ditolak beasiswa KIPK
- Humas PMB Unila, Muhamad Komarudin, mengatakan hanya 200 dari 2.000 pendaftar yang diterima
- PMPAP merupakan jalur masuk khusus bagi masyarakat Lampung kurang mampu dengan proses ujian selama tiga hari
Bandar Lampung, IDN Times - Isak tangis Sintya pecah saat mengingat kedua orang tuanya tak memberi restu untuk melanjutkan kuliah. Faktor ekonomi menjadi momok bagi keluarganya untuk bisa mengenyam pendidikan tinggi.
"Katanya ngapain kuliah, sedangkan ekonomi keluarga aja susah. Orang tua ku kadang mendukung tapi kalau ingat biaya UKT sama kos kan mahal, jadi ngelarang lagi. Apalagi keluarga juga ikut ngelarang saya kuliah," ceritanya kepada IDN Times, Senin (8/7/2024).
Namun hal itu tak memupuskan harapan Sintya, ia meyakinkan keluarganya, bisa masuk kuliah melalui jalur beasiswa. Sehingga menurutnya meski sedikit berat, orang tuanya kini sudah memberi izin untuk mendaftar kuliah.
"Tapi ada masalah lagi, tadinya kan saya bilang sama orang tua siapa tahu bisa lolos Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah). Karena waktu SMA juga saya dapet KIP. Ternyata pas mau akses KIP sistemnya eror. Dari situ saya bingung sampe mikir ya Allah apa emang gak ditakdirin kuliah ya," ucapnya saat diwawancara IDN Times usai tes PMPAP di GSG Unila.
1. Masih ada harapan kuliah lewat jalur beasiswa PMPAP

Setiap ada kemauan pasti ada jalan. Pepatah itu sepertinya cocok dengan keadaan Sintya sangat ingin melanjutkan pendidikan. Setelah pupus harapan tak bisa mendaftar melalui jalur beasiswa KIPK, seorang kakak tingkat memberinya informasi pendaftaran Penerimaan Mahasiswa Perluasan Akses Pendidikan (PMPAP) Universitas Lampung 2024.
Saat H-1 batas akhir pendaftaran, ia langsung mengurus semua berkas dan mendaftar kuliah lewat jalur tersebut. "Karena saya punya prinsip, semakin dilarang malah semakin semangat pengin coba," tukasnya.
"Saya mau membuktikan kalau ekonomi rendah itu bukan berarti gak bisa kuliah. Saya udah dari SMP punya planing bisa kuliah jadi harus bisa saya wujudkan," ujarnya.
2. Beasiswa PMPAP sangat membantu bagi masyarakat ekonomi rendah

Melalui jalur PMPAP tersebut anak bungsu dari tiga bersaudara itu bisa menggantungkan mimpinya menjadi seorang psikolog atau menjadi guru Bahasa Lampung. Menurutnya ke dua jurusan ia pilih sudah sesuai dengan kemampuan di asah sejak bangku sekolah.
Peserta PMPAP lainnya, Aurelia juga sangat berharap bisa melanjutkan kuliah melalui jalur beasiswa tersebut. Menurutnya, itu sangat membantu setelah ditolak melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) dan tak dapat mengakses laman Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) .
"Bagi kami yang kurang mampu, PMPAP ini sangat membantu bisa mengejar pendidikan lebih tinggi. Karena ditolak SNBP itu sedih banget. Terus daftar KIPK malah eror, jadi H-1 itu aku baru daftar PMPAP," kata alumni SMA Terbangi Besar Lampung Tengah itu saat di wawancara IDN Times.
3. Dari 2000 pendaftar PMPAP hanya 200 diterima

Humas PMB Unila, Muhamad Komarudin mengatakan, tahun ini jumlah pendaftar PMPAP Unila sekitar 2.000 peserta dan jumlah diterima adalah 5 persen dari jumlah pendaftar yaitu sekitar 200 orang. Menurutnya, persentase penerimaan paling besar adalah kondisi finansial sebesar 60 persen dan penilaian akademik 40 persen.
"Karena mereka harus selesai 8 semester dalam waktu 4 tahun. Kalau lebih dari itu mereka harus bayar. Makanya 40 persen penilaiam akademik itu untuk memastikan kalau mereka bisa lulus sesuai waktunya," ujarnya saat ditemui saat ditemui di Gedung TIK Unila.
Komar menjelaskan, PMPAP merupakan jalur masuk khusus disediakan Unila untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat Lampung kurang mampu bisa mengenyam pendidikan tinggi. Proses ujian dimulai sejak Senin (8/7/2024) ini akan berlangsung selama tiga hari. Setiap hari terdapat dua sesi, wawancara dan ujian tertulis berbasis komputer (UTBK).
"Sehingga mereka dalam waktu satu hari sudah tuntas semua prosesnya. Karena kita sudah memikirkan supaya mereka gak perlu nginap, kan bisa lebih hemat biayanya," terangnya.
4. Tim lakukan survei menilai kelayakan penerima PMPAP

Lebih lanjut Komar menjelaskan, setelah proses wawancara dan UTBK, tim akan melakukan survei secara random berdasarkan informasi masyarakat atau dari hasil wawancara meragukan. Proses tersebut itu akan mengantisipasi terjadinya kecurangan apabila ada pendaftar tak sesuai dengan berkas-berkas diajukan.
"Jadi tim akan melihat apakah mereka layak dibantu berkaitan dengan kemampuan ekonomi, karena bobot ekonomi nya dari skor itu cukup besar ya sehingga survei lapangan itu bisa memberikan gambaran utuh terkait calon mahasiswa yang akan masuk ke Unila melalui jalur PMPAP," jelasnya.