Bandar Lampung, IDN Times - Frugal living atau gaya hidup hemat semakin populer di kalangan Gen Z sebagai respons terhadap ketidakpastian ekonomi dan meningkatnya biaya hidup. Alih-alih berfoya-foya, banyak anak muda mulai menerapkan pola konsumsi yang lebih bijak, seperti membatasi pengeluaran, memanfaatkan barang bekas, serta mencari cara untuk hidup efisien tanpa mengorbankan kualitas.
Tren ini didorong oleh kesadaran finansial yang lebih tinggi serta akses luas terhadap informasi mengenai manajemen keuangan melalui media sosial. Namun, gaya hidup frugal living tidak selalu mudah diterapkan dan memiliki dampak baik maupun buruk bagi individu yang menjalankannya.
Sebab itu, diperlukan strategi yang tepat agar frugal living tetap efektif tanpa mengorbankan kenyamanan dan kesejahteraan. Lalu, bagaimana cara Gen Z di Lampung menerapkan gaya hidup frugal living, dan apa saja dampaknya menurut pengamat ekonomi dan sosial? Berikut IDN Times rangkum selengkapnya.