10 Film Tunggal Terbaik di Disney+ Hotstar Rating Tinggi IMDb

Tersedia banyak pilihan film bisa kamu tonton ketika kamu sudah berlangganan Disney+ Hotstar. Namun, kamu bisa saja kebingungan ketika kamu ingin menonton, karena tersedianya terlalu banyak pilihan film.
Kamu bisa melihat artikel ini untuk membantumu memilih film ingin kamu tonton. Ada banyak film tunggal tersedia di Disney+ Hotstar. Film-film ini cocok untuk ditonton bersama keluarga, karena semuanya bisa menikmati film tersebut tanpa harus mengetahui latar belakang apapun tentang film tersebut.
Film-film di bawah ini sudah terbukti kualitasnya, karena sudah diurutkan menurut peringkat IMDb, salah satu situs film terkemuka. Para kritikus film biasanya meninggalkan kesan, pesan, dan penilaian mereka di situs ini.
Kamu bisa menikmati film-film unggulan tanpa perlu kerepotan mengurutkannya dengan membaca artikel di bawah ini. Inilah 10 film bisa langsung kamu tonton di Disney+ Hotstar.
1. Fight Club (8,8) (1999)
Film ini bercerita tentang seorang narator tanpa nama (Edward Norton) menghadiri kelompok dukungan untuk orang-orang berpenyakit kanker dalam upaya untuk menstabilkan keadaan emosinya dan meringankan keadaan insomnianya. Ketika dia bertemu Marla (Helena Bonham Carter), peserta palsu lainnya yang datang juga ke kelompok pendukung, hidupnya tampaknya menjadi sedikit lebih tertahankan.
Namun, ketika dia bertemu dengan Tyler (Brad Pitt) dia diseret ke klub pertarungan bawah tanah dan skema pembuatan sabun. Bersama-sama, kedua pria itu lepas kendali dan terlibat dalam persaingan kompetitif untuk cinta dan kekuasaan.
Film ini diangkat dari novel karya Chuck Palahniuk berjudul sama dan disutradarai oleh David Fincher. Film ini sukses mengangkat isu kerap terjadi di kehidupan perkantoran.
Penulis Chuck Palahniuk pertama kali mendapatkan ide untuk novel ini setelah dipukuli dalam perjalanan berkemah ketika dia mengeluh kepada beberapa orang yang berkemah di dekatnya tentang kebisingan radio mereka. Ketika dia kembali bekerja, dia takjub menemukan bahwa tidak ada yang menyebut memar-memarnya, alih-alih mengatakan hal-hal biasa seperti "Bagaimana akhir pekanmu?"
Palahniuk menyimpulkan, alasan orang bereaksi seperti ini adalah karena jika mereka bertanya kepadanya apa yang telah terjadi, tingkat interaksi pribadi akan diperlukan. Dan rekan kerjanya tidak cukup peduli untuk berhubungan dengannya secara pribadi. Ketertarikannya pada 'pemblokiran' masyarakat inilah menjadi dasar novel ini.