Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251207-WA0001.jpg
Felix atlet sepatu roda Lampung bersama keluarga. (IDN Times/istimewa)

Intinya sih...

  • Fellix Fathul Ruzain, bocah 15 tahun asal Lampung, finis di posisi empat besar pada Inline Freestyle World Championship Singapore 2025.

  • Performa konsisten dan biaya mandiri menjadi kunci kesuksesan Fellix, yang didukung penuh oleh keluarga dan kakak-kakaknya yang bekerja di Australia.

  • Fokus pada Inline Freestyle membuat Fellix lebih siap secara stamina dan konsentrasi, sehingga mampu bersaing dengan atlet dari berbagai negara.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times - Fellix Fathul Ruzain remaja kelahiran 2 Maret 2010 asal Bandar Lampung berhasil menorehkan prestasi di cabang olahraga sepatu roda.

Felix mewakili Indonesia pada Inline Freestyle World Championship Singapore 2025. Dari 19 peserta berbagai negara, ia berhasil finis di posisi empat besar.

Itu pencapaian membanggakan untuk atlet muda yang baru mulai naik daun di cabang freestyle.

1. Konsisten dan terus berkembang

ilustrasi pria yang bermain sepatu roda (unsplash.com/Juan Manuel Sanchez)

Menjadi atlet yang mampu stabil di papan atas bukan perkara sederhana. Dibutuhkan latihan panjang, perjuangan, dan biaya yang tak sedikit.

Fellix membuktikan semua itu melalui peningkatan performanya dari waktu ke waktu. Dua tahun terakhir ia terus menunjukkan perkembangan dan kepercayaan diri, termasuk saat tampil di Singapore 2025.

ia mampu bersaing dengan atlet dari Ukraina, Singapura, Australia, Hongkong, Myanmar hingga San Marino. Pada nomor Inline Freestyle, Fellix menempati urutan keempat, hanya berada di bawah atlet Ukraina (emas), Singapura (perak), dan San Marino (perunggu).

Sementara dua atlet Indonesia lain, Syahbani Fath dan Hotamal Fathir, menempati peringkat sembilan.

2. Biaya mandiri

Ilustrasi biaya operasional (pexel.com/olia danilevich)

Menurut ibunda Fellix, Veni Octaviani, capaian anak bungsunya ini sudah sangat membanggakan.

“Kami melihat usaha yang luar biasa dari Fellix sejak latihan. Dia sangat ingin ikut kejuaraan dunia kali ini. Hasilnya pun bagus,” katanya, Minggu (7/12/2025).

Veni mengatakan, keikutsertaan Fellix ke Singapura bukan semata soal berangkat mandiri atau tidak, tetapi kesempatan untuk mengembangkan bakat dan semangat yang besar.

“Fellix punya tekad luar biasa. Kakak-kakaknya yang bekerja di Australia juga mendukung penuh karier olahraga Fellix,” tambahnya.

Ia menegaskan, prestasi ini bukan hanya pembuktian kemampuan pribadi, tetapi membawa identitas sebagai anak Lampung dan wakil Indonesia.

"Dalam setiap panggilan disebut ‘Fellix Indonesia’. Itu artinya dia membawa nama bangsa. Kami bangga bisa mengharumkan nama Lampung dan Indonesia,” ujarnya.

3. Fokus pada inline freestyle

Ilustrasi prestasi (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Meski cabang sepatu roda memiliki banyak nomor, Fellix memilih fokus di Inline Freestyle, nomor yang menjadi andalannya. Ia tetap berlatih Speed Slalom dan Classic/Style Slalom.

Keputusan untuk hanya pada satu nomor membuatnya lebih siap secara stamina dan konsentrasi.

“Dengan jadwal lomba pagi dan sore, banyak nomor justru menguras tenaga. Jadi dia fokus satu nomor supaya maksimal,” jelas Veni.

Untuk menjaga performa, keluarga bahkan memberangkatkan pelatih Fellix, Meidi Ardana, agar bisa mendampingi langsung selama perlombaan. “Kalau bersama pelatihnya, Fellix jauh lebih percaya diri,” jelas Veni.

Prestasi Fellix sepanjang 2025:

  1. Asia Roller Skating Championships ke-20, Jecheon, Korea Selatan
    Juara 2 Freestyle Slide (All Ages) – Level Internasional

  2. BSC Banten Open
    Juara 2 Freestyle Slide Youth Men
    Harapan 3 Speed Slalom Youth Men – Level Nasional

  3. Battle of The Best Palembang Open
    Juara 2 Freestyle Slide Youth Men – Level Nasional

Editorial Team