Fakta Unik Lampung Selatan, Pintu Gerbang Pulau Sumatera

Lampung Selatan berlokasi di ujung selatan Pulau Sumatera, hal tersebutlah yang membuat daerah ini menjadi gerbang masuk dan keluar dari dan menuju Pulau Sumatera, terlebih lagi bagi yang berasal atau ingin ke Pulau Jawa.

Terdapat Pelabuhan Bakauheni menghubungkan antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera. Di area ini terdapat banyak kapal feri melayani jasa penyeberangan berbagai angkutan seperti mobil pribadi, truk barang, hingga bus penumpang.

Untuk durasi perjalanan, dari Sumatra menuju Jawa hanya membutuhkan waktu sekitar 2 jam jika menggunakan kapal feri.

Ikon Lampung yang satu ini dapat dilihat ketika seseorang menyebrang dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni menandakan perjalanan hampir sampai di Pulau Sumatera. Menara ini berbentuk siger.

Siger merupakan mahkota pengantin wanita Lampung. Menara ini mudah terlihat karena warnanya sangat mencolok yaitu kuning dan merah. Di sekitar menara ini juga terdapat tugu nol kilometer yang dapat digunakan sebagai penghitung jarak antara daerah-daerah di Sumatera.

Berkunjung ke suatu daerah tidak puas rasanya jika pulang namun tidak membawa buah tangan, yang menjadi ciri khas Lampung adalah keripik pisang. Pisang sendiri merupakan komoditas yang melimpah dan produksi pisang di Lampung merupakan produksi terbesar nomor tiga di Indonesia.

Hal tersebutlah yang membuat masyarakat di Lampung mengolah pisang untuk dijadikan berbagai olahan dan yang paling terkenal adalah kripik pisang. Tak hanya kripik pisang biasa, di Lampung kripik pisangnya sudah memiliki varian rasa mulai dari coklat, susu, hingga stroberi.

Krakatau merupakan sebuah pulau vulkanik dimana pada pulau tersebut terdapat Gunung Krakatau menjadi fenomena ketika meletus pada tahun 1883. Pulau ini berlokasi di Selat Sunda dan kini menjadi sebuah cagar alam yang memiliki beberapa pulau kecil.

Letusan pada tahun 1883 menjadi sebuah fenomena karena mengakibatkan 36.000 jiwa meninggal dunia. Getarannya terasa hingga ke Eropa dan daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali dari daya ledak bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.

Tradisi Ngebuyu atau saweran merupakan tradisi yang harus dilakukan sebelum aqiqah, biasanya dilaksanakan paling lama 10 hari setelah bayi lahir. Bahan upacara tradisi ini adalah beras, uang, kemiri, kertas siah, dan sebagainya dibentuk menyerupai pohon.

Puncak pohon tersebut diberi foto sang anak. Orang tua akan menaburkan baskom berisi kemiri, uang, serta beras kuning dan para tetangga akan berebut untuk mendapatkan uang tersebut.

Itulah hal menarik dapat ditemukan di Lampung Selatan. Semua hal tersebut merupakan anugrah Tuhan yang patut disyukuri, semoga artikel ini bermanfaat.