5 Drama Beken Karya William Shakespeare, Kisah Cinta hingga Tragedi

William Shakespeare merupakan seorang dramawan dan penyair terkenal dari Inggris abad ke-16. Karya-karyanya sangat berpengaruh dalam dunia sastra, mulai dari drama, soneta, sajak, dan syair.
Meskipun telah berlalu lebih dari empat abad, karyanya masih abadi hingga kini. Nah, berikut ini 5 rekomendasi drama karya William Shakespeare sayang untuk dilewatkan.
1. Romeo and Juliet
Romeo and Juliet adalah sebuah karya drama tragedi dipentaskan pertama kali pada 1597. Berkisah tentang dua sejoli muda, Romeo Montague dan Juliet Capulet berasal dari keluarga bermusuhan di Verona, Italia. Dalam drama ini, Shakespeare mengeksplorasi tema-tema seperti cinta, kekerasan, pertentangan sosial dan kekuatan takdir.
Romeo pemuda romantis dan impulsif, sedangkan Juliet gadis muda yang pintar dan mandiri. Ketika keduanya bertemu di sebuah pesta, mereka jatuh cinta satu sama lain pada pandangan pertama.
Kekuatan drama Romeo and Juliet terletak pada pertentangan antara cinta yang tulus dan kekerasan keluarga. Romeo dan Juliet dihadapkan pada dilema sangat sulit ketika harus memilih antara cinta mereka atau kewajiban terhadap keluarga.
Situasi bertambah rumit ketika Romeo membunuh sepupu Juliet, Tybalt, memicu serangkaian peristiwa tragis mengarah pada akhir menyedihkan bagi pasangan muda ini. Romeo and Juliet menjadi salah satu drama paling terkenal dan paling sering dipentaskan di seluruh dunia.
2. Macbeth
Drama lima babak ini mengambil latar belakang di Skotlandia pada abad ke-11. Menceritakan kisah tentang Macbeth, seorang jenderal diberi ramalan oleh tiga penyihir bahwa dia akan menjadi raja. Dipenuhi obsesi kelewat batas, Macbeth dan istrinya pun membunuh Raja Duncan yang saat itu berkuasa.
Macbeth, yang sebelumnya dikenal sebagai jenderal berani dan setia, berubah menjadi sosok penuh kekerasan semenjak menjadi raja. Bersamaan dengan itu pula, dirinya dipenuhi ketakutan jika sewaktu-waktu publik mengetahui bahwa ia telah membunuh Raja Duncan.
Oleh karena itu, Macbeth menyingkirkan orang-orang yang menaruh curiga, termasuk Banquo, sahabatnya sendiri. Namun, tak semua orang takut dan tunduk pada Macbeth. Malcolm, putra Raja Duncan, bersama Macduff sang bangsawan menyusun rencana penyerangan terhadap Macbeth. Drama ini menunjukkan betapa nafsu kekuasaan dan ambisi berlebihan dapat membawa kehancuran.
3. Hamlet
Drama tragedi Hamlet ditulis sekitar 1599-1601. Menceritakan tentang Pangeran Denmark, Hamlet. Cerita bermula ketika ayahnya meninggal dunia. Claudius, pamannya naik tahta menjadi Raja. Claudius kemudian menikahi ibu Hamlet, Ratu Gertrude.
Pada suatu malam, Hamlet bertemu sosok hantu sangat mirip ayahnya. Hantu tersebut memberitahu Hamlet bahwa ia dibunuh oleh adiknya sendiri, Claudius. Hamlet diminta untuk membalaskan dendamnya pada Raja Claudius.
Drama ini menunjukkan betapa sulitnya mencari keadilan dan mempertahankan integritas dalam dunia penuh intrik dan kecurangan. Meskipun tahu siapa pembunuh ayahnya, Hamlet kesulitan untuk memutuskan bagaimana ia akan menyelesaikan masalah tersebut.
Dia ragu-ragu dan mengalami tekanan moral yang berat, terutama ketika membayangkan konsekuensi tindakannya pada orang lain.
4. Julius Caesar
Julius Caesar cocok untuk pembaca suka dengan cerita tentang kekuasaan, politik, dan pengkhianatan. Drama ini dipentaskan pertama kali pada 1599. Mengisahkan tentang konspirasi besar untuk membunuh Julius Caesar, seorang pemimpin militer Roma telah menjadi diktator.
Drama ini dimulai dengan adegan di mana Julius Caesar kembali ke Roma setelah berhasil mengalahkan musuh-musuhnya di luar negeri. Dia telah menjadi terlalu kuat dan ambisius, membuat beberapa senator khawatir bahwa dia akan memperoleh kekuasaan terlalu besar.
Konspirasi untuk membunuh Caesar pun dimulai dan akhirnya berhasil dilakukan. Para konspirator memperjelas bahwa mereka melakukan pembunuhan ini demi kebaikan Roma, untuk mencegah seorang otokrat.
Mereka membuktikannya dengan tidak berusaha melarikan diri dari tempat kejadian. Tetapi, para konspirator tidak berhasil mendapat kekuasaan mereka harapkan setelah Caesar tewas. Drama ini menunjukkan bagaimana kekuasaan dapat dengan mudah memicu perpecahan dan konflik serta memengaruhi jalan hidup banyak orang.
5. Othello
Drama Othello mengangkat tema cinta dan pengkhianatan. Dipentaskan pertama kali pada 1604. Mengisahkan tentang Othello, seorang jenderal Moor menikahi seorang wanita Venesia bernama Desdemona.
Namun, Iago, seorang letnan muda berusaha memecah belah hubungan mereka. Iago merasa dendam dengan Othello karena mengangkat Cassio menjadi atasannya, padahal Iago lebih senior.
Bersamaan dengan itu, seorang pria bernama Roderigo mengadu pada Iago ia sakit hati karena Othello menikahi Desdemona. Iago kemudian memanipulasi Othello dan mengajaknya untuk meragukan kesetiaan Desdemona.
Othello, memang pencemburu, percaya bahwa istrinya selingkuh. Hal ini menyebabkan Jenderal Othello semakin paranoid dan tindakannya kian tak terkendali.
Deretan drama ciptaan William Shakespeare di atas merupakan karya sastra klasik wajib dibaca. Drama tersebut memiliki karakter-karakter kuat, alur menarik, dan masih terus dipentaskan, diadaptasi, dan dibicarakan hingga kini meski telah lewat berabad-abad. Drama mana saja yang belum kamu baca?