Cerita Rendy Hogan, Anak Bhabimkabtimas Terpilih Paskibraka Istana

Petugas kepolisian sehari-hari mengayomi warga Kelurahan Susunan Baru, Kota Bandar Lampung itu tak pernah menyangka putra sulung dari 3 bersaudara tersebut bakal menjadi perwakilan Provinsi Lampung untuk ambil bagian dalam momen bersejarah tersebut.

Bagaimana tidak, meski datang dari sekolah di ibukota provinsi, namun keikutsertaan Rendy dapat dibilang jauh dari perhitungan. Itu lantaran, sang putra harus mampu mengalahkan ratusan peserta asal sekolah favorit unggulan se-Provinsi Lampung.

"Saya bersyukur dan merasa bangga atas prestasi yang diraihnya ini. Saya berharap Rendy tetap menjadi anak yang baik dan terus berprestasi, sehingga bisa mewujudkan cita-citanya kelak," kata Aiptu Yandri.

Randy Rafael Hogan sejak kecil diakui sang ayah sudah dididik dengan kehidupan berdisiplin, maka tak heran bila Randy memiliki jiwa kepemimpinan. Hal itu terlihat mulai dari mengayomi kedua adiknya hingga lingkungan sekolah tempat menuntut ilmu.

Selain itu, Rendy juga terbilang sebagai anak yang cukup aktif dan berprestasi. Ia bahkan melahap semua pelajaran dan ekstrakurikuler di sekolah dengan sangat baik.

“Alhamdulillah, saya merasa senang atas capaian yang diraih anak saya, dapat lolos tahap seleksi Paskibraka tingkat nasional dan saya sangat bangga sama anak saya," imbuh Aiptu Yandri.

Berkat pencapaian perjalanan panjangnya tersebut, Yandri pun berharap prestasi ini kelak menjadi modal bagi putra sulungnya dalam mewujudkan cita-cita sejak kecil. Rendy diketahui berkeinginan kuat untuk meneruskan jejak sang ayah sebagai abdi negara menjadi anggota Polri.

"Dia selalu bilang mau jadi polisi kaya ayah, mudah-mudah ini langkah awal yang baik untuk cita-citanya. Kami sebagai orang tua selalu mendoakan yang terbaik untuk anak," katanya.

Rendy Rafael Hogan mengatakan, menjadi sebuah kehormatan pribadi bagi dirinya menjadi Paskibraka di Istana Merdeka. Menurut remaja berbadan tegap tersebut,,,Paskibraka bukan sekedar mengibarkan bendera, tetapi tentang disiplin, fisik, pengetahuan, dan mental.

Maka tak heran, dirinya kini sudah bertolak ke Jakarta untuk mengikuti Diklat tersebut memilih untuk fokus terhadap tugasnya pada 17 Agustus mendatang.

"Saya ingin memberikan yang terbaik untuk bangsa ini, untuk Provinsi Lampung. Saat ini, saya lebih sering latihan dan mengurangi aktivitas yang kurang penting, lebih banyak menjaga fisik serta menyiapkan segala keperluan nanti," katanya.

Usut punya usut, menjadi bagian pengibar sang saka di Istana Negara diakui Randy telah tertanam sejak menapaki pendidikan di bangku SMA. Ia mengaku sudah tak sabar mewujudkan mimpinya tersebut di hadapan para petinggi negera.

"Mohon doanya semoga saya bisa menjadi terbaik di Istana mengibarkan bendera. Saya berharap juga adik-adik saya bisa menjadi pengibar bendera di Istana nantinya," tandas remaja kelahiran Tanjung Karang 6 Oktober 2005 tersebut.