ilustrasi baca buku (pexels.com/cottonbro studio)
Cerita rakyat ini berasal dari daerah Lampung Timur. Mengisahkan seorang pemuda bernama Domas. Ia adalah seorang pemuda miskin dan tinggal di Sukadana, Lampung Timur.
Kehidupannya penuh kesulitan setelah orang tuanya meninggal, dan ia kerap dihina oleh penduduk desa. Suatu hari, saat ia kembali dari mencari kayu bakar, menemukan gubugnya telah dibakar.
Tak punya tempat berlindung, ia tidur di bawah pohon dan bermimpi bertemu seorang kakek dan memerintahkannya mencari sungai besar di selatan. Tanpa ragu, Domas pun mengikuti petunjuk itu, melewati berbagai rintangan hingga menemukan sungai dikelilingi hutan lebat, tempat itu kini dikenal sebagai Way Sekampung.
Setelah menetap di sana, Domas mulai membuka ladang dan menjalani hidup sederhana dengan hasil kebunnya serta ikan dari sungai. Hidupnya berjalan tenang, dan di sela-sela kesendiriannya, ia sering bersemedi.
Hingga suatu hari, ia diberi kesaktian berupa pedang dan tongkat kayu berbentuk ular. Kekuatan ini membuatnya semakin dihormati oleh penduduk sekitar, yang mulai datang ke daerahnya untuk mencari penghidupan.
Domas pun dikenal sebagai Sultan Domas, sosok bijaksana dan sering menolong penduduk dari serangan hewan buas, seperti buaya dan ular. Meskipun banyak dihormati, ada juga orang-orang iri terhadap Sultan Domas.
Sekelompok pencuri berusaha mengambil pusaka miliknya, namun upaya mereka digagalkan oleh kekuatan gaib melindungi pondok Sultan Domas. Ketika Sultan Domas kembali, ia malah menjamu pencuri-pencuri itu dengan ramah.
Setelah kejadian tersebut, kabar tentang kebaikan dan kesaktian Sultan Domas tersebar luas, membuat Way Sekampung semakin ramai oleh pendatang. Pada akhirnya, Sultan Domas yang dulu sering dihina, menjadi pemimpin dihormati dan dikagumi oleh semua orang.
Ternyata cerita rakyat asal usul nama Lampung kaya akan sejarah ya.