Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Cerita Porter Bakauheni, Penumpang Ramai Tapi Penghasilan Minim

Asepuddin (61), seorang porter di Pelabuhan Bakauheni. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).
Intinya sih...
- Asepuddin, seorang porter di Pelabuhan Bakauheni, mengalami penolakan dari penumpang yang enggan menggunakan jasanya.
- Tidak semua penumpang membutuhkan jasa porter, ada yang rela mengakut barang bawaannya sendiri.
- Dengan penghasilan minim, Asepuddin harus bekerja sampingan sebagai buruh kasar untuk mencukupi kehidupan keluarganya.
Lampung Selatan, IDN Times - Usia senja tak mematahkan semangat Asepuddin (61), seorang porter alias kuli panggul di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan tetap semangat mengais rezeki di tengah angkutan arus mudik Lebaran 2024.
Bermodalkan seragam setelan merah khas porter pelabuhan setempat dan topi warna hitam mulai memudar, Asep, sapaan akrabnya, seakan tak kenal lelah menyusuri setiap sudut keramaian penumpang sambil menawarkan jasanya.
Editorial Team
EditorTama Wiguna
EditorMartin Tobing
Follow Us