Cerita Mezan Adly Qadri, Raih Beasiswa Doktor di Arab Saudi

08 Apr 2025, 18:10 WIB

Silviana

Mezan Adly Al-Qadri, Alumni Program Studi Teknik Material Institut Teknologi Sumatera (Itera) (Dok/itera.ac.id)

Intinya sih...

Mezan Adly Al-Qadri meraih beasiswa doktor di King Fahd University of Petroleum and Minerals (KFUPM), Arab Saudi.
Ia tertarik pada riset dan inovasi di bidang ilmu material, seperti pengembangan solar cells dan semiconductor.
Sebelumnya, Mezan aktif dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan berhasil magang di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times - Alumni Program Studi Teknik Material Institut Teknologi Sumatera (Itera), Mezan Adly Al-Qadri berhasil meraih beasiswa pendidikan hingga jenjang doktor (Ph.D) melalui program direct entry di King Fahd University of Petroleum and Minerals (KFUPM), Arab Saudi.

Mezan yang baru diwisuda pada November 2024 tersebut kini telah memulai perkuliahan di Department of Materials Science and Engineering sejak 24 Agustus 2025. Perjalanan Mezan untuk lolos dalam seleksi program ini tidaklah mudah.

Ia harus memenuhi sejumlah persyaratan ketat, seperti memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,00 serta kemampuan berbahasa Inggris yang baik.

1. Ilmu material jadi motivasi utama

ilustrasi seseorang penerima beasiswa belajar mandiri (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Mezan menceritakan minatnya terhadap riset dan inovasi di bidang ilmu material menjadi motivasi utama dalam meraih beasiswa bergengsi tersebut.

“Ketertarikan saya di bidang materials science yaitu pada pengembangan solar cells dan semiconductor,” ujar Mezan, Selasa (8/4/2025).

2. Manfaat dan peluang didapat selama menempuh pendidikan

Ilustrasi seseorang sedang mengisi formulir beasiswa (unsplash.com/Glenn Carstens-Peters)

Menurutnya, selama menempuh pendidikan Ph.D. di KFUPM, ia mendapatkan berbagai fasilitas dan keuntungan, seperti pembiayaan penuh pendidikan, akomodasi dan transportasi, biaya visa, tunjangan hidup, tempat tinggal, hingga asuransi kesehatan.

Ia juga berkesempatan untuk mempublikasikan hasil penelitian di jurnal bereputasi tinggi serta mengikuti konferensi internasional.

"Keberhasilan ini tak lepas dari berbagai persiapan mulai dari pendalaman ilmu akademik, penguatan keterampilan riset dan penulisan proposal, hingga peningkatan kemampuan komunikasi dalam bahasa Inggris," ujarnya.

3. Kisah inspiratif Mezan raih beasiswa berkat pengalaman MBKM dan studi internasional

ilustrasi mencari beasiswa (pexels.com/Yan Krukau)

Menurutnya, sebelum meraih beasiswa tersebut, ia juga aktif mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Pada semester enam, ia magang di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Serpong, dan pada semester tujuh, ia mengikuti program pertukaran pelajar di Universiti Teknologi Petronas (UTP), Malaysia.

Keberhasilan Mezan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi dan membuka peluang studi ke jenjang internasional.