Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Lulu Dinka Cahya Putri, mahasiswi Jurusan Agribisnis Universitas Lampung ( Unila ) (Dok Unila/official.unila.ac.id)
Lulu Dinka Cahya Putri, mahasiswi Jurusan Agribisnis Universitas Lampung ( Unila ) (Dok Unila/official.unila.ac.id)

Intinya sih...

  • 15 mahasiswa Unila ikuti program International Student Mobility/Credit Earning Program di Vietnam
  • Lulu Dinka Cahya Putri cerita pengalaman menarik dan tantangan di Vietnam
  • Program memberikan pengalaman akademik, non-akademik, dan relevansi bagi Fakultas Pertanian Unila
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times - Lima belas mahasiswa Universitas Lampung (Unila) terpilih untuk mengikuti program International Student Mobility/Credit Earning Program di An Giang University, Vietnam. Program berlangsung dari 19 November hingga 8 Desember 2024.

Ada cerita menarik dari salah satu peserta, Lulu Dinka Cahya Putri, mahasiswi Jurusan Agribisnis Universitas Lampung ( Unila ) berkesempatan mengikuti program tersebut.

Yuk simak cerita lengkapnya di bawah ini.

1. Keseruan belajar materi sekaligus praktik lapangan

Lulu Dinka Cahya Putri, mahasiswi Jurusan Agribisnis Universitas Lampung ( Unila ) (Dok Unila/official.unila.ac.id)

Terinspirasi dari orang terdekatnya, Lulu termotivasi mengikuti program ini dan bisa mewujudkan mimpinya untuk bisa ke luar negeri. Selama mengikuti program, Lulu mengikuti pembelajaran di kelas seperti pada umumnya.

Namun, proses pembelajaran terasa lebih menarik karena ia juga berkesempatan untuk melakukan praktikum secara langsung setelah materi dijelaskan.

“Praktikumnya seru banget karena kita akan praktek langsung setelah materi dijelaskan. Misalnya materi yang disampaikan tentang buah yang populer di Vietnam, nah, kita bawain dan bisa coba makanannya secara langsung,” cerita Lulu, Selasa (3/12/2024).

2. Tantangan dan culture shock

Potret Keseruan Lulu, Dkk (Dok.Unila/official.unila.ac.id )

Salah satu tantangan dihadapi Lulu selama di Vietnam adalah mencari makanan halal. Akan tetapi, tantangan tersebut teratasi karena keluarganya tergabung dalam Komunitas Muslim sehingga banyak memberi informasi mengenai berbagai kedai yang menjual makanan halal di sekitar tempat tinggalnya.

Ia juga menceritakan culture shock lain dialami adalah kebiasaan masyarakat mengenakan hoodie di siang hari. Cuaca Vietnam yang sangat terik memunculkan kebiasaan tersebut. Akan tetapi, saat malam tiba, suhu menjadi sangat dingin, apalagi menjelang hari Natal.

"Tapi aku merasa beruntung karena ia bertemu dengan masyarakat lokal yang begitu ramah. Masyarakat sekitar memiliki kepedulian untuk membantu orang lain yang ingin belajar lebih banyak mengenai Vietnam, baik itu dari bahasa, budaya, dan norma yang tumbuh di tengah masyarakat," jelasnya.

3. Dapat banyak pengalaman berharga

Potret Keseruan Lulu dalam Kegiatan (Dok.Unila//official.unila.ac.id)

Program ini menurutnya memberikan pengalaman berharga. Tidak hanya pengalaman secara akademik, tetapi juga non akademik meliputi kebiasaan yang jarang ia lakukan selama di Indonesia.

“Aku di sini juga belajar untuk hidup sehat. Selama di Indonesia, aku ke mana-mana selalu mengendarai motor, tapi di sini aku lebih banyak jalan kaki. Kemarin aku jalan kaki 8 km, hari ini kurang lebih 6 km. Suatu pencapaian baru dalam keabadian,” ujarnya bangga.

Lulu mengatakan, usai menyelesaikan program ini ia berniat mengikuti berbagai program serupa. Itu karena dia merasa ketagihan dengan program seperti ini memberikan pengalaman baru yang tidak bisa dilupakan.

“Setelah ini saya akan coba mengikuti program serupa, tapi untuk rencana terdekat, saya ingin berbagi pengalamanku ini melalui konten di media sosial. Barangkali kontenku bisa bermanfaat atau terima kasih masukan baru untuk teman-teman yang ingin bertukar juga,” kata Lulu.

4. Apa itu International Student Mobility/Credit Earning Program?

Program International Student Mobility/Credit Earning Program, di An Giang University, Vietnam (Dok.Unila/official.unila.ac.id)

Perlu kamu tahu, berdasarkan Surat Dekan FP Nomor 7068/UN26.14.KU.00/2024, program ini memiliki urgensi dan relevansi yang kuat bagi institusi Fakultas Pertanian Unila sesuai dengan program internasionalisasi terutama dalam upaya meningkatkan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Program ini akan memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman budaya dan belajar secara langsung dengan mahasiswa internasional.

Program ini turut memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk melakukan transfer pengetahuan mengenai dunia pertanian secara umum. Rangkaian kegiatan program ini tidak hanya di kelas, tetapi juga di luar kelas melalui praktikum dan field trip ke berbagai destinasi wisata setempat, seperti Tra Su Cajuput Forest, Mekong River, Tiger Island dan Ho Chi Minh City.

Selain itu, para peserta juga berkesempatan untuk melakukan kunjungan dan audiensi ke Kedutaan Besar Republik Indonesia di Vietnam.
Program ini diharapkan dapat menjadi wadah yang tepat bagi para mahasiswa untuk merasakan pengalaman belajar langsung di luar negeri.

Editorial Team