Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Hasyika Nabila Maharani, mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi Angkatan 2020 Universitas Lampung ( Unila ) menjadi satu-satunya perwakilan Provinsi Lampung sebagai delegasi Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) ke Australia (IDN Times/Istimewa)

Intinya sih...

  • Hasyika Maharani, mahasiswi Unila, terpilih sebagai delegasi PPAN ke Australia.
  • PPAN gali potensi pemuda daerah melalui kerja sama internasional, seperti di Korea Selatan dan Singapura.
  • Hasyika mendirikan komunitas Scholarspeak untuk pemerataan pendidikan dan pengajaran bahasa Inggris di Lampung.

Bandar Lampung, IDN Times - Hasyika Nabila Maharani, mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi Angkatan 2020 Universitas Lampung ( Unila ) menjadi satu-satunya perwakilan Provinsi Lampung sebagai delegasi Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) ke Australia. Program digagas Kementerian Pemuda dan Olahraga Raga (Kemenpora) ini, peserta terpilih berada di Negeri Kangguru selama dua bulan tahun ini.

PPAN merupakan lembaga untuk menggali dan mengembangkan potensi pemuda daerah sekaligus potensi pemuda nasional melalui kerja sama internasional. Program ini juga mencakup pertukaran ke negara lain seperti Korea Selatan dan Singapura, serupa dengan Program Pertukaran Pemuda Indonesia-Korea (IKYEP) dan Program Pemimpin Muda Singapura -Indonesia (SIYLEP).

Berikut IDN Times rangkum cerita Hasyika meraih prestasi membanggakan ini.

1. Ikuti seleksi provinsi dan nasional

Ilustrasi calon maba Universitas Sriwijaya

Hasyika menyampaikan, proses seleksi untuk program ini dilakukan dalam dua tahap, seleksi provinsi dan nasional. Di tingkat provinsi, peserta harus mengumpulkan CV, esai, dan proposal pengembangan komunitas, serta mengikuti tes tertulis dan wawancara.

"Sepuluh kandidat terbaik kemudian mengikuti seleksi nasional yang melibatkan pengumpulan dokumen, wawancara berbahasa Inggris, dan penilaian oleh Kemenpora dan Indonesia Youth Diplomacy," jelasnya, Senin (8/7/2024).  

2. Sempat pesimis tapi tetap berusaha maksimal

Hasyika Nabila Maharani, mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi Angkatan 2020 Universitas Lampung ( Unila ) menjadi satu-satunya perwakilan Provinsi Lampung sebagai delegasi Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) ke Australia (IDN Times/Istimewa)

Bagi Hasyika, tantangan terbesarnya adalah melawan rasa pesimis dan ketakutan, terutama ketika harus menyelesaikan skripsi, bekerja, dan memberdayakan masyarakat secara bersamaan. Menurutnya, dukungan dari mentor, alumni PPAN, teman-teman, dan keluarga sangat membantu tetap berjuang dan bersemangat.

Hasyika berharap, dapat belajar banyak dari program ini dan menjadi jembatan bagi teman-temannya di Lampung untuk meraih mimpi mereka. "Saya berpesan agar jangan takut untuk mencoba. Jika pun gagal, setidaknya tidak akan mulai dari nol dan pengalaman minimal dapat diperoleh.

“Carilah lingkungan yang dapat mendukungmu, putuskan hubungan yang tidak sehat dan teruslah menjadi anak muda di atas rata-rata. Capek itu pasti, pesimis apalagi. Tapi, kita punya mimpi besar. Masa usahanya masuk-masuk,” ujarnya. 

3. Bangun komunitas fokus pemerataan pendidikan

Ilustrasi berdiskusi bersama (pexels.com/Fox)

Menurutnya, selama tinggal di Lampung, banyak anak muda merasa takut untuk bermimpi besar seperti sekolah di luar negeri atau mengikuti program internasional. Ditambah lagi, anak muda di Lampung belum memiliki daya setingkat provinsi di pulau Jawa.

“Saya melihat banyak anak muda yang berpotensi besar. Hanya saja mereka belum membuka informasi, termotivasi, dan punya mentor yang bisa membantu mencapai itu semua,” ujarnya.

Mengatasi persoalan tersebut, Hasyika mendirikan Scholarspeak, sebuah komunitas berfokus pada pemerataan pendidikan dan pengajaran bahasa Inggris. Melalui kolaborasi dengan Just Speak, kursus bahasa Inggris di Lampung, ia berharap bisa mendapatkan banyak ilmu dan hubungan dari delegasi lain di Australia untuk mengembangkan komunitas tersebut.

“Saya berharap bisa menjadi jembatan anak muda Lampung untuk mendapatkan paparan internasional, terutama kemampuan speaking dan pengembangan softskill ,” tambahnya.

Hasyika juga bercita-cita untuk magang di luar negeri melalui program Australia-Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP). Program ini memberikan kesempatan magang selama sebulan di Australia dan sebulan di provinsi lain di Indonesia.

Editorial Team