Cerita Ari Izam, Video Makeup Nenek 60 Tahun Jadi Gadis 20 Tahun Viral

Ari menyatakan, sering membuat konten YouTube bertema tutorial makeup transformasi. Menurutnya, tema itu pun rata-rata diusung MUA, YouTuber, beauty vlogger dan menyasar model perempuan lanjut usia.

Ia tertarik membuat video transformasi lansia 60 tahun menjadi terlihat seperti gadis dua pekan lalu karena mendapat tantangan dari netizen. “Ini jadi tantangan, untuk lansia itu problem-ya di wajah sudah kendor. Pas ada challenge dari netizen, kepikiran bikin konten itu. Model dapat dari jaringan relasi. Dari segi tantangan, ia tak menampik merias lansia lebih sulit dibanding perempuan usia muda.

“Aslinya dua jam merias. Tapi karena untuk konten jadinya sekitar 21 menit. Memang ada teknik untuk menyamarkan kulit keriput model ini agar tampak awet muda,” ujarnya.

Ari menyatakan, memakai lem kertas toxic free untuk menutupi tekstur alis asli. Lem kertas itu diaplikasikan sebelum makeup. Trik lainnya adalah menggunakan makeup correcting base untuk menutupi flek hitam di wajah. Selain itu, memakai Vaseline petroleum jelly agar kulit tidak kering.

Setelahnya, mencampur beberapa jenis foundation untuk digunakan menutupi kerutan pada kulit. Trik lain disampaikannya adalah tidak berlebihan menggunakan highlighter dan contour sehingga wajah tidak terlihat makin tua. Terkait mengatasi kelopak mata yang turun, ia memilih memakai double eyelid tape untuk membuat kelopak mata ganda, memilih eyeshadow berwarna matte, serta memakai dua lapis bulu mata.

Ari juga menghindari warna gelap di bawah mata karena hal tersebut dapat membuat seseorang terlihat lebih tua. Pada area bibir, ia mengoleskan lip cream warna nude dibanding warna cerah untuk tampilan awet muda.

MUA Ari Izam menyatakan, ketika eksis di media sosial harus bersiap menerima apapun komentar dari netizen. Bahkan, video berjudul NENEK VIRAL!! Umur 60 TAHUN Jadi PENGANTIN (SUPER CANTIK) Umur 20 Tahun! per Selasa (22/7/2020) sudah ditonton lebih dari 1,62 juta kali tak luput dari pro-kontra.

“Komen-komen negatif ada, tanggapin santai aja. Saya bikin video kedua (diunggah 17 Juli 2020), saya jelasin bagaimana proses transformasi area wajah hingga tangan si nenek yang  jadi model video saya ini hingga seperti gadis usia 20 tahun,” jelas pria kelahiran Bandar Lampung, 23 Juli 1992 ini.

Ari menyatakan, ke depan bakal terus membuat konten-konten video makeup transformasi perempuan lansia menjadi terlihat seperti gadis, tapi mengusung tema berbeda. Bahkan, ia juga tertarik ingin merias anak-anak. “Ada tantangan misal ingin merias anak-anak. Misal usia 10 tahun. Tentunya cari kosmetik kids friendly jika ingin membuat kontennya,” ujarnya.

Karir Ari Izam menekuni dunia MUA baru dimulai 2010 lalu. Kala itu, ia hanya diminta membantu keluarga  yang memiliki bisnis salon. “Sebelum tekuni makeup, saya kuliah jurusan teknik informatika, sambil jalan kuliah, jadi penyiar radio juga, MC, dan menyanyi,” ujarnya.

“Keluarga memang ada bisnis salon. Nah, pertama kali bantuan makeup itu 2010 jam tiga subuh, salon milik keluarga ada order makeup. Kebetulan, ada karyawan salon cuti, pas kebetulan butuh orang untuk bantu-bantu. Saya cuma diajarin singkat cara foundation dan sebagainya. Untungnya cepat nangkap,” kenangnya.

Ari menyatakan, penghasilan mula-mula menekuni dunia tata rias saat 2010 lalu menurutnya cukup menggiurkan sekitar Rp300 ribu. “Itu hitungannya dari jam tiga subuh, setengah enam (pagi) sudah kelar dapat 300 ribu. Saya MC seharian dapat 200 ribu. Dari situ lah mutuskan untuk terjun (MUA). Kalau sudah terjun, harus fokus. Saya kursus ke Jakarta, ikut workshop dan sebagainya,” urainya.

Ari Izam Suharto menyatakan, sudah memiliki akun YouTube: ARI IZAM sejak 2014. Ia mengaku sempat mendapat adsense dari Google. “Tapi sempat keputus (adsense). Baru 2017 dapat lagi, waktu itu masih di bawah 100 ribu subscribers. 2018 awal baru dapat silver play button,” jelasnya.

Terkait alasannya merambah sebagai konten creator menurut Ari karena ada basic mengenyam pendidikan kuliah Teknik Informartika. “Ada basic editing (video) dan lain-lain,” jelasnya

“Awalnya coba-coba, hanya seadanya saja, jadi keterusan. Pas makeup sebelumnya posting di IG, lalu coba ke YouTube. Tiap tahun subscribers selalu naik. Saat 50 ribu subscribers, pernah diundang ke Hong Kong jadi nara sumber,” imbuh Ari.

Saat ini akun YouTube @ARI IZHAM memiliki lebih dari 558 ribu subscribers. Rata-rata ia menerima pemasukan dari adsense Rp10 juta-Rp15 juta per bulan. Ia tak menampik, saat pandemik COVID-19 pemasukannya sempat turun di bawah Rp5 juta.

Pandemik COVID-19 juga berimbas ke sektor informal seperti MUA. Ari Izam menyatakan, saat kondisi normal sebelum pandemik, melayani jasa rias wajah untuk wedding empat sampai lima klien per minggu. Itu di luar jasa makeup pesta, dan sebagainya. Penghasilan diterimanya kisaran Rp50 juta per bulan (hanya makeup).

“Sekarang ini job (merias) bukan sepi lagi namanya, tapi ga ada.  Hilang 100 job, klien batalin, (acara) wedding belum ada, re-schedule (klien) ga jelas juga. Kalau ga ada pandemik, banyak terima workshop, beauty class dan event organizer,” paparnya.

Ari mengatakan, imbas tidak ada layanan jasa merias, ada rekan MUA lainnya di Bandar Lampung dan sekitarnya “banting stir” jadi pedagang dadakan menjual produk makanan dan sebagainya.  “Saat ini memang ada yang langsungkan pernikahan, tapi cuma akad dan mau tarifnya murah, dari sisi pengeluaran kami, tidak sebanding,” kata Ari.

Merujuk hal itu, Ari saat ini lebih fokus membuat konten YouTube. Ia juga berkolaborasi dengan sepupunya yang juga MUA JS Dirangga (Rangga Juans) dan sang paman yang memiliki bisnis salon Bhastian Hendra.