Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi investasi diri (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Intinya sih...

  • Keahlian unik membuatmu standout
  • Personal branding dan konsistensi nilai
  • Batasan sehat, pengetahuan luas, dan komunikasi tegas

Setiap orang pasti pernah berada di titik merasa tidak dianggap meskipun sudah berusaha keras. Lingkungan sering kali meremehkan bukan karena kamu kurang hebat, tapi karena cara kamu memosisikan diri belum tepat.

Investasi pada diri sendiri bisa jadi jawaban untuk membentuk persepsi yang lebih kuat dari orang sekitar. Penasaran dengan langkah-langkah yang bisa bikin kamu lebih dihargai? Yuk, simak ulasannya sampai tuntas.

1. Asah skill unik dan sulit digantikan

ilustrasi asah skill (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Punya keahlian umum memang penting, tapi skill unik bakal bikin kamu lebih standout. Misalnya, menguasai data analitik kreatif atau storytelling visual bisa jadi senjata di tengah arus kompetisi.

Orang-orang akan lebih menghargai kontribusimu kalau kamu mampu menghadirkan solusi yang out of the box. Skill yang jarang dimiliki akan menciptakan persepsi kamu punya nilai tambah.

Setiap kali kamu menyelesaikan tugas sulit dengan cara yang beda, kepercayaan terhadapmu meningkat. Fokus mengembangkan kemampuan tidak bisa sembarang orang lakukan akan membuatmu lebih diperhitungkan.

2. Bangun personal branding lewat aksi nyata

ilustrasi personal branding (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Personal branding nyatanya bukan sebatas soal gaya berpakaian atau apa yang kita bagikan lewat media sosial. Jauh lebih penting untuk menunjukkan konsistensi dan nilai lewat tindakan konkret sehari-hari.

Orang bakal lebih percaya dengan kamu ketika kata dan aksi kamu sejalan. Buat dirimu dikenal karena sesuatu yang spesifik dan positif.

Misalnya, kamu dikenal sebagai orang yang selalu bisa diandalkan saat krisis atau kamu dikenal sebagai sosok yang bisa diandalkan serta masih banyak lainnya. Branding kuat akan bikin orang segan meremehkan karena mereka tahu kamu bisa diandalkan dalam situasi sulit.

3. Terapkan batasan sehat dalam interaksi

ilustrasi interaksi (pexels.com/nappy)

Menjadi orang baik bukan berarti harus selalu tersedia sepanjang waktu. Memberi batasan yang sehat justru menunjukkan kalau kamu tahu cara menghargai dirimu sendiri.

Orang lain cenderung lebih menghargaimu ketika kamu tidak mudah digoyang oleh ekspektasi mereka. Kamu bisa mulai dari hal kecil seperti menolak ajakan yang melanggar prinsipmu.

Konsistensi dalam menjaga batas akan membentuk citra bahwa kamu punya integritas tinggi. Perlahan, lingkungan pun akan menyesuaikan cara memperlakukanmu karena tahu kamu bukan sosok bisa diperlakukan sembarangan.

4. Konsisten upgrade wawasan dan insight

ilustrasi upgrade wawasan (pexels.com/Thought Catalog)

Pengetahuan luas selalu jadi modal kuat untuk membangun rasa percaya diri. Kamu jadi lebih mudah terlibat dalam obrolan berkualitas karena punya referensi segar.

Dari sana, orang pun akan lebih membuka ruang untuk mendengar pendapatmu. Update wawasan bukan cuma lewat buku, tapi juga dari diskusi kritis atau pengalaman lintas bidang.

Cara kamu merespons isu-isu terkini bisa memperlihatkan kapasitas intelektualmu. Semakin luas perspektifmu, semakin kecil kemungkinan kamu dianggap sebelah mata oleh orang lain apalagi mereka yang kerap meremehkanmu.

5. Perkuat citra lewat komunikasi yang tegas

ilustrasi tegas (pexels.com/Jopwell)

Tegas bukan berarti galak, tapi jelas dan langsung pada intinya saat berbicara. Gaya komunikasi yang lugas menunjukkan tahu apa yang kamu mau dan itu bisa ditunjukkan secara langsung.

Tidak hanya itu, tegas juga akan memberi kesan kamu adalah pribadi yang punya arah jelas. Mulailah dari membiasakan diri menyampaikan pendapat tanpa ragu. Keberanian untuk berbicara saat dibutuhkan akan membentuk reputasi kuat. Orang akan lebih menghargai kamu ketika tahu kamu mampu menyampaikan hal penting tanpa berputar-putar.

Jangan buru-buru menyalahkan lingkungan ketika merasa diremehkan. Coba refleksi, sudahkah kamu menempatkan dirimu sebagai pribadi yang pantas dihargai? Kadang bukan karena kamu kurang bagus, tapi karena belum menunjukkan versi terbaik dari dirimu sendiri. Momen perubahan dimulai ketika kamu sadar bahwa investasi diri bukan cuma soal karier, tapi juga martabat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team