Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi puasa. (cdn.popmama.com)

Bandar Lampung, IDN Times - Puasa Ramadan wajib hukumnya untuk semua umat Islam. Namun ada kalanya udzur atau halangan datang dan menyebabkan seorang muslim tidak dapat berpuasa misalnya karena sakit, menstruasi (perempuan), musafir (perjalanan jauh), dan berbagai halangan lainnya.

Sebagaimana hukumnya wajib, maka ketika muslim meninggalkan puasa Ramadan sebab udzur maka wajib diganti sebelum puasa tahun berikutnya tiba.

Namun bagaimana jika utang puasa belum terbayar atau lunas. Sedangkan Ramadan berikutnya sudah datang?

Berikut penjelasan rinci disampaikan pendakwah-fluencer muda, Husain Basyaiban.

1. Waktu mengqodho atau mengganti puasa wajib

Husain Basyaiban (kanan) bersama Ustad Ahmad Bafagih (kiri) (instagram.com/basyasman).

Husain mengatakan dalam sebuah postingannya di platform obrolan bersama, untuk mengqodho puasa Ramadan dapat dilakukan secara beruntun, juga bisa diselang hari atau pisah-pisah.

“Bisa dibayar secara berturut-turut seperti Senin puasa lalu Selasa puasa lagi. Boleh juga diselang hari, misal hari ini puasa, besok tidak puasa, lusa puasa lagi, itu juga boleh,” katanya.

Membayar puasa ramadan ini juga harus dilakukan dalam jangka waktu satu tahun atau sebelum bulan ramadan tahun berikutnya datang.

2. Belum terbayar utang puasa, sudah datang Ramadan berikutnya

Editorial Team

Tonton lebih seru di