Poster Festival Film Lampung 2019. (Google.com).
Festival Film Lampung menjadi agenda tahunan UKM Bidang IPTEK Darmajaya Computer dan Film Club Universitas Darmajaya tetap rutin dilakukan meski saat pandemik. Doni Andrianto Basuki, selaku Pembina UKM tersebut menyampaikan memang selama dua tahun kebelakang, Festival Film Lampung dilakukan secara daring atau online.
“Tahun ini kalau tidak salah adalah tahun ke 14 Festival Film Lampung. Kompetisi ini sebelum pandemik selalu full offline, tapi selama pandemik kita lakukan online,” katanya.
Ia menambahkan Festival Film Lampung berawal dari Festival Film Indie Darmajaya. Selain itu, tingkat lombanya juga hanya seputar Bandar Lampung.
Namun rupanya lama kelamaan berkembang dari skala provinsi yaitu Lampung, meluas ke Sumatera bagian Selatan, Sumatra dan Jawa. Lalu meluas lagi Sumatra Jawa Bali, hingga diikuti secara nasional.
“Sistem kompetisinya kan mengumpulkan karya, kemudian nanti dikurasi. Mereka yang menjadi nominasi. Sebelum pandemik yang masuk nominasi boleh datang (ke Bandar Lampung) dan sebelum malam penganugrahan ada coaching keliling yang bisa diikuti oleh umum baik dari dalam maupun luar kota,” jelasnya.
Namun selama dua tahun, coaching keliling ini diganti dengan webinar. Begitupun dengan malam penganugrahan yang hanya dihadiri oleh peserta lokal, sedangkan lainnya secara daring.
“Karena pandemik sudah mulai berkurang dan sebagian besar masyarakat sudah vaksin semua, tahun ini kita ingin coba untuk offline, ada coaching keliling yang ketat prokes. Untuk partisipan sendiri, Alhamdulillah di pandemik malah cenderung bertambah jumlah pesertanya. Tahun kemarin saja sampai 150an peserta yang didominasi peserta Pulau Jawa,” jelasnya.