Setelah satu tahun penuh dengan berbagai kesalahan dan kesalahpahaman, hari raya jadi waktu yang tepat untuk merajut kembali hubungan yang mungkin sempat renggang. Tapi, di era digital seperti sekarang, muncul pertanyaan apakah meminta maaf lewat chat sudah cukup atau tetap harus bertemu langsung?
Sebagian orang merasa bertemu tatap muka lebih bermakna, sementara yang lain menganggap teknologi sudah cukup membantu menyampaikan niat baik. Perdebatan soal cara meminta maaf ini sebenarnya bukan hal baru.
Di satu sisi, bertemu langsung memberikan nuansa lebih emosional, tapi di sisi lain, chat bisa menjadi solusi bagi yang punya keterbatasan jarak dan waktu. Masalahnya, apakah permintaan maaf lewat chat bisa diterima dengan baik atau justru terkesan kurang tulus?
Lalu, bagaimana cara terbaik menyesuaikan situasi agar permintaan maaf bisa diterima dengan baik?