Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250722-WA0001.jpg
program Bakti Kesehatan, BCA menghadirkan solusi konkret menyediakan layanan operasi katarak gratis. (Dok. BCA).

Intinya sih...

  • BCA menyelenggarakan operasi katarak gratis untuk mendukung penurunan prevalensi kebutaan akibat katarak di Indonesia.

  • Program Bakti Kesehatan telah memberikan manfaat kepada 9.446 pasien di berbagai wilayah Indonesia sejak 2001.

  • Operasi katarak gratis dilaksanakan di tujuh lokasi berbeda dan BCA juga mendukung SPBK PERDAMI dengan bantuan alat-alat medis.

Katarak masih menjadi salah satu penyebab utama gangguan penglihatan yang sebenarnya dapat ditangani dengan intervensi medis yang tepat. Namun, tantangan dalam pemerataan akses layanan kesehatan masih membuat sebagian masyarakat kesulitan mendapatkan penanganan yang dibutuhkan.

Hal itu disampaikan EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F Haryn. Merujuk hal itu, melalui program Bakti Kesehatan, BCA menghadirkan solusi konkret menyediakan layanan operasi katarak gratis bekerja sama dengan Seksi Penanggulangan Buta Katarak Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (SPBK PERDAMI).

"Kami berharap program ini tidak hanya membantu memulihkan penglihatan para penerima manfaat, tetapi juga mendorong mereka untuk kembali aktif, mandiri, dan memberikan kontribusi positif bagi keluarga maupun komunitas mereka,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (22/7/2025).

1. Mendukung penurunan prevalensi kebutaan akibat katarak

program Bakti Kesehatan, BCA menghadirkan solusi konkret menyediakan layanan operasi katarak gratis. (Dok. BCA).

Menurut Hera, operasi katarak gratis wujud komitmen perseroan mendukung penurunan prevalensi kebutaan akibat katarak di Indonesia. Kegiatan teranyar dilaksanakan selama 2 hari di Klinik Mata Vision Center, Kapuas, Kalimantan Tengah beberapa waktu lalu.

BCA menjangkau 191 mata masyarakat di Kabupaten Kapuas. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Kabupaten Kapuas di Kalimantan Tengah merupakan wilayah dengan potensi besar di sektor pertanian, yang menjadi sumber penghidupan utama bagi sebagian besar masyarakatnya.

Aktivitas pertanian membutuhkan kondisi fisik yang optimal, termasuk ketajaman penglihatan yang baik. Paparan sinar matahari yang tinggi di wilayah ini menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko katarak di tengah masyarakat.

"Melalui pelaksanaan operasi katarak gratis, inisiatif ini diharapkan mampu memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Kapuas, agar mereka dapat kembali menjalankan aktivitas sehari-hari secara produktif dan berkontribusi dalam penguatan sektor pertanian daerah," ujar Hera.

2. 9.446 pasien berbagai wilayah Indonesia menerima manfaat

ilustrasi operasi mata katarak (pixabay.com/hysw001)

Bakti Sosial Operasi Katarak digelar sejak 2001, bekerja sama dengan SPBK PERDAMI. Hingga kini, program ini telah memberikan manfaat kepada 9.446 pasien di berbagai wilayah Indonesia.

Sepanjang 2024, operasi katarak gratis dari Bakti BCA diselenggarakan di tujuh lokasi berbeda, yaitu Namrole, Maluku; Pasangkayu, Sulawesi Barat; Bengkulu Tengah, Bengkulu; Kota Banjar, Jawa Barat; Maluku Tengah, Maluku; Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur; serta Cianjur, Jawa Barat.

Selain melaksanakan operasi katarak, BCA juga secara aktif mendukung SPBK PERDAMI dengan menyalurkan bantuan alat-alat medis untuk mendukung kelancaran kegiatan di lapangan.

3. Momen bermakna

Pasien Operasi Katarak Gratis dari PTAR mengikuti rangkaian acara Pemeriksaan Mata dan Operasi Katarak Gratis 2024 di RS Mencirim 77 Medan, Senin (9/9/2024). (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Pengurus SPBK Perdami Pusat dr. Dyana Theresia Watania mengatakan, bangga dapat terus melangsungkan kegiatan operasi katarak gratis bersama BCA. Melihat masyarakat dapat kembali meraih penglihatan yang prima adalah momen yang sangat bermakna.

"Karena itu berarti mereka bisa kembali menjalani hidup dengan lebih mandiri dan produktif. Kolaborasi ini bukan hanya soal tindakan medis, tetapi juga tentang memulihkan harapan dan kualitas hidup," ujarnya.

Editorial Team