Potret sungai (IDN Times/Silviana)
Teori mengaitkan asal-usul nama Lampung dengan Kerajaan Tulang Bawang ini sangat menarik, karena melibatkan hubungan Lampung dengan jaringan perdagangan internasional, khususnya dengan Cina pada abad ke-4 Masehi. Kerajaan Tulang Bawang adalah salah satu kerajaan besar dan berpengaruh di wilayah Sumatra, terutama di Lampung, dan memainkan peran penting dalam jalur perdagangan maritim Nusantara.
Pada abad ke-4, kerajaan-kerajaan di Nusantara, termasuk Tulang Bawang, aktif berpartisipasi dalam perdagangan internasional, khususnya dengan Cina. Utusan-utusan dari kerajaan-kerajaan ini sering dikirim ke Cina untuk menjalin hubungan diplomatik dan perdagangan. Dalam salah satu catatan perjalanan Tiongkok, disebutkan bahwa Kerajaan Tulang Bawang mengirimkan utusan ke Kota Kwancou, sebuah pusat perdagangan maju di Cina.
Istilah "Lampohwang" disebutkan dalam catatan ini diyakini merujuk pada wilayah Lampung. Nama ini kemungkinan merupakan adaptasi dari istilah lokal oleh para pedagang Cina yang aktif berinteraksi dengan masyarakat setempat. Ada anggapan bahwa "Lampohwang" berarti "wilayah yang terang" atau "tempat yang bercahaya," mungkin mengacu pada posisi Lampung sebagai pusat perdagangan nan ramai atau sebagai titik penting dalam jalur pelayaran maritim strategis di Sumatra bagian selatan.
Catatan sejarah tentang hubungan Tulang Bawang dengan Cina dan penggunaan istilah "Lampohwang" dapat ditemukan dalam berbagai sumber sejarah di Cina. Namun, banyak dari teori ini dikembangkan oleh peneliti sejarah modern berdasarkan interpretasi terhadap sumber-sumber tersebut, termasuk teori bahwa nama "Lampung" mungkin berasal dari istilah yang digunakan dalam catatan perjalanan Cina.