TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tradisi Unik Hari Raya Idul Fitri Kecamatan Balik Bukit Lampung Barat

Yuk intip persiapan mudik ASN Pemkot Balam

Ilustrasi Syukuran. (Google.com)

Bandar Lampung, IDN Times - Masyarakat Lampung Barat, khususnya di Kecamatan Balik Bukit memiliki tradisi unik pada saat Hari Raya Idul Fitri.

Mulyadi, salah satu ASN di Pemerintahan Kota Bandar Lampung hampir setiap tahun mudik ke kampung halamannya di Lampung Barat. Ia mengatakan, masyarakat di kampungnya selalu mengadakan syukuran sejak hari pertama lebaran.

“Biasanya kalau lebaran, setiap rumah itu mengadakan syukuran dengan mengundang warga sekitar untuk berdoa bersama,” katanya ketika wawancarai di kantornya pekan lalu

Meskipun mirip, iaa mengatakan syukuran ini berbeda dengan open house atau halal bihalal yang biasa dilakukan oleh masyarakat Indonesia kebanyakan. Syukuran dimaksudkan untuk meminta keselamatan dan kesehatan kepada Allah bersama tetangga sekitar dan menjamu mereka dengan makanan khas lebaran.

Baca Juga: Tradisi Blangikhan Sisipkan Pesan Khusus, Redam Konflik Rusia-Ukraina

1. Masing-masing rumah punya jadwalnya sendiri

Ilustrasi syukuran. (ACT News).

Tahun ini, Mulyadi memilih mudik di hari kedua lebaran. Hal itu dikarenakan Ibunya di kampung tinggal sendirian, sehingga Ia dan keluarganya bisa lebih banyak menghabiskan waktu di kampung halaman.

“Dari hari kedua sampai mendekati masuk kerja lagi, kurang lebih 5 harian. Lumayan lah, hampir seminggu di kampung,” ujarnya.

Mulyadi bercerita di kampung tempat ibunya tinggal setiap usai salat Idul Fitri, masyarakat sekitar biasanya langsung mengundang tetangga mereka untuk berkunjung di syukuran rumahnya.

“Jadi saling bergantian, misalnya jam 1 siang di rumah ini, nanti setelah itu jam 2 di rumah sebelahnya, atau nanti malemnya ada lagi yang mengundang sampai hari kedua ketiga masih ada juga,” katanya.

2. Persiapan mudik lebaran

Mulyadi, ASN di Pemerintahan Kota Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Mulyadi mengatakan, tak banyak yang harus dipersiapkan untuk melaksanakan mudik lebaran. Mungkin hanya pakaian selama kurang lebih lima hari dan servis kendaraan agar aman selama perjalanan.

“Kalau dari sini (Bandar Lampung), enggak bawa apa-apa, soalnya ibu saya juga orangnya sudah tua, jadi tidak suka makanan dari kota,” ujarnya.

Sedangkan untuk kendaraan, ia memang lebih nyaman melakukan perjalanan keluarga khususnya mudik menggunakan kendaraan pribadi. Hal itu dikarenakan keluarganya terdiri dari empat orang yaitu satu istri dan dua anaknya.

“Karena kita ramai, berempat, terus waktu tempuhnya juga kurang lebih tiga jam lah ya, jadi lebih enak pakai mobil sendiri,” imbuhnya.

Baca Juga: Fakta Unik Tradisi Bulimau Masyarakat Adat Lampung Sambut Ramadan 

Berita Terkini Lainnya