TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Pangeran Dalom Merah Dani, Pahlawan Lampung Disegani Belanda

Tokoh Lampung dan aktif menyebarkan agama Islam

Pangeran Dalom Merah Dani. (Sekalabrak.com)

Bandar Lampung, IDN Times - Selain Radin Inten II, pahlawan terkenal dan disegani dari Lampung adalah Pangeran Dalom Merah Dani dengan gelar Sultan Makmur Dalom Natadiraja.

Pangeran Dalom Merah Dani atau juga dikenal dengan nama Hi. Harmain merupakan Sultan Sekala Brak Paksi Pernong pada 1869-1909. Ia merupakan tokoh Islam karena sangat aktif menyebarkan ajaran agama Islam di Lampung.

Hebatnya, Belanda saat itu menjajah Indonesia termasuk Lampung, sangat segan terhadapnya. Bahkan tak berani mengganggu Pangeran Dalom Merah Dani dalam berdakwah. 

Baca Juga: Pemprov Lampung Nilai KH Ahmad Hanafiah Layak Jadi Pahlawan Nasional

1. Gelar Sultan sempat dilarang di tanah Lampung namun tak berlaku bagi Sultan Makmur

Kerajaan Sekala Brak. (duniaindra.com)

Sejak Kerajaan Sekala Brak dipimpin Pangeran Batin Sekhandak Tahun 1789 hingga 1829, Pemerintah Belanda melarang adanya gelar sultan dan panggilan sultan kepada pemimpin kerajaan di Lampung.

Namun uniknya, Belanda tak berani menggubris Pangeran Dalom Merah Dani yang saat itu menggunakan gelar sultannya yakni Sultan Makmur Dalom Natadiraja di kehidupan sehari-hari.

Hal itu dikarenakan asal usul pemberian nama sultan untuk Pangeran Dalom Merah Dani merupakan pemberian dari Abdul Hamid II dari Kesultanan Utsmaniyah, Konstantinopel (Saat ini Istanbul, Turki) pada 1899-1900. 

2. Menjalin hubungan baik dengan Kesultanan Turki

Kiswah Sekala Brak. (Sekalabrak.com)

Pada 1899, Pangeran Dalom Merah Dani berangkat ke Tanah Suci Mekkah. Sepulang dari menunaikan ibadah haji, ia berkunjung ke Konstantinopel. Ia mengatakan pada Abdul Hamid II atau Sultan Usmani dirinya merupakan sultan dari Kerajaan Islam di Sumatra.

Sultan Usmani lantas menyambut baik kedatangan Pangeran Dalom Merah Dani. Hal itu terbukti bagaimana Sultan Usmani menghadiahinya Kiswah (kain yang menutupi Kakbah di Mekah). Kiswah tersebut bertuliskan ‘Lailaha illallah Muhammadurrosulullah’.

Pemberian Kiswah ini menandakan Sultan Usmani telah mengakui adanya Kerajaan Penyebar Agama Islam bernama Kepaksian Sekala Brak sejak abad ke-13 atau Tahun 1289 Masehi 688 Hijriah sekaligus simbol kekuasaan kerajaan tersebut.

Selain itu Pangeran Dalom Merah Dani juga diberikan dua pedang Istanbul, serta sebuah gelar sultan yakni Sultan Makmur Dalom Natadiraja. Hingga saat ini Pedang Istanbul itu masih disimpan namun telah rapuh oleh Sultan Sekala Brak di Istana Gedung Dalom. 

3. Pangeran Dalom Merah Dani memberi bantuan pasukan ke Istanbul

Indonesian Space Research

Meski demikian hubungan dua kerajaan tentu ada timbal baliknya. Sultan Usmani menyampaikan pada Pangeran Dalom Merah Dani agar Sekala Brak mengirimkan pasukan ke Istanbul apabila terjadi sesuatu di Turki.

Tak ayal, pada 1917 Perang Dunia I (PD1) terjadi. Perang itu berpusat di Eropa sehingga Turki juga mendapat dampaknya. Tak pikir panjang, karena hubungan baik mereka Sekala Brak yang meski saat itu tidak lagi dijabat oleh Pangeran Dalom Merah Dani tetap mengirimkan banyak pasukan ke sana dan dipimpin oleh H.Hasbulloh, Tuyuk (pendahulu) dari Sultan Sekala Brak.

Pasukan akhirnya sampai ke Turki dan membantu Kesultanan Utsmaniyah selama PD1 hingga perang berakhir pada 11 November 1918. Pasca perang itu, sekitar Tahun 1942-1943 H.Hasbulloh kembali ke Lampung.

Baca Juga: Radin Inten II, Tak Kenal Ayah Kandung, Gugur Dikhianati Kerabat

Berita Terkini Lainnya