TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bagaimana Hukum Berpuasa Tapi Tak Salat?

Meninggalkan salat termasuk dosa besar

Ilustrasi sholat (Google.com)

Bandar Lampung, IDN Times - Sudah banyak ulama menjelaskan mengenai hukum orang-orang berpuasa namun tidak salat.

Diriwayatkan dari Syekh Muhammad Bin Sholih al-Ustaimin Rohimakumullah, ketika ditanya tentang hukumnya orang berpuasa tapi meninggalkan salat, maka puasa yang dilakukan oleh orang tersebut tidaklah diterima oleh Allah.

“Ada yang puasa, dia tidak makan dan minum, namun salatnya bolong-bolong. Bagaimana ini bisa terjadi sementara kita tahu bahwa salat adalah tiang agama,” kata Ustazah Oki Setiana Dewi dalam sebuah kajian muslimah.

Ia mengatakan salat adalah pembeda antara orang beriman dan tidak beriman. Sehingga orang yang meninggalkan salat dapat diartikan dia tidak beriman kepada Allah Subhanahu Wataala.

Baca Juga: Amalan Limited Edition Hanya Ada Saat Ramadan

1. Bagai orang hanya memakai baju tapi tak pakai celana

Ilustrasi sholat (bbc.com)

Dikatakan pula oleh para ulama, orang yang berpuasa namun tidak salat sama saja seperti orang yang memakai baju tapi tak pakai celana. Dalam arti kata terhina dihadapan Allah.

Hal itu dikarenakan kewajiban salat lebih besar dibanding kewajiban berpuasa. Hal itu juga tergambar dari rukun islam, yang pertama syahadat, kedua salat, ketiga berpuasa, keempat membayar zakat, kelima haji bila mampu.

2. Padahal Allah sudah memudahkan tata cara salat

Ilustrasi sholat dalam keadaan duduk. (Beritaorbit.com)

Tujuan berpuasa adalah agar orang yang menjalankannya menjadi lebih bertaqwa. Namun jika tidak salat, orang tersebut juga tidak bisa dikatakan bertaqwa kepada Allah. Sehingga agar puasa tak sia-sia, dirikanlah salat.

Padahal tata cara salat telah dimudahkan oleh Allah, ketika ada seseorang sudah tak sanggup lagi berdiri untuk salat, maka diperbolehkan dengan cara duduk.

Apabila duduk pun tak bisa, dengan berbaring. Jika tidak bisa berbaring, maka dengan memakai isyarat yaitu dengan cara menggoyangkan mata. Jika masih tidak bisa juga boleh memakai hati, yaitu dengan membayangkan sedang takhbitatul ikhram, membayangkan rukuk dan seterusnya. Jika tidak bisa lagi berarti orang tersebut sudah mati.

3. Jangankan salat, puasanya orang berbohong tidak dibutuhkan Allah

Ilustrasi berbohong (matranews.id)

Kemudian beberapa ulama juga mengatakan, tidak diterima puasanya orang yang tidak salat itu sudah sangat jelas sekali. Karena jangankan masalah salat, masalah berperilaku pun dinilai.

Rosulullah Sallallahu Alaihi Wasallam pernah menyampaikan peringatan keras mengenai larangan berbohong pada saat puasa. Diriwayatkan dari hadist Imam Bukhori, Rosulullah bersabda: “Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang Ia tahan”. (HR. Bukhari no. 1903).

Baca Juga: Ada Al-Qur'an Usia Ratusan Tahun di Masjid Jami Al-Anwar Lampung

Berita Terkini Lainnya