Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Menghadapi masalah memang bukan persoalan sederhana. Apalagi yang dihadapi termasuk permasalahan rumit. Tentunya, butuh kesiapan dari segi mental maupun pola pikir. Untuk membentuk keduanya, tentu dibutuhkan waktu.
Ternyata, kesiapan menghadapi masalah juga dipengaruhi oleh beberapa aspek. Bukan hanya berasal dari dukungan lingkungan sekitar.
Ada kalanya kesiapan tersebut terbentuk dari keterpurukan. Setidaknya, kamu perlu mengetahui tujuh hal membentuk kesiapan dalam menghadapi masalah.
1. Level kemandirian menyikapi tantangan
ilustrasi sosok mandiri (pexels.com/Ana Larazzy) Manusia memang ditakdirkan hidup menjadi makhluk sosial. Untuk menyelesaikan masalah, ada kalanya memerlukan campur tangan orang lain.
Tapi sayangnya, beberapa orang justru tumbuh menjadi individu yang ketergantungan. Mereka tidak bisa mengandalkan kemampuan sendiri dalam situasi terdesak.
Oleh sebab itu, kamu perlu mengetahui beberapa hal membentuk kesiapan menghadapi masalah. Hal ini bisa dilihat dari level kemandirian dalam menyikapi tantangan. Kemandirian membentuk seseorang menjadi individu yang ulet dan solutif dalam menghadapi bermacam persoalan.
2. Mental dan pikiran berjalan selaras
ilustrasi perempuan tersenyum (pexels.com/Matthias Cooper) Tentu kamu sudah tidak asing dengan mental dan pikiran yang kerap tidak selaras. Tidak dapat dimungkiri jika pikiran mengajak bertindak sesuai logika. Tapi mental justru dipenuhi dengan keraguan dan ketidakpastian.
Keseimbangan antara mental dan pikiran termasuk salah satu hal yang membentuk kesiapan menghadapi masalah. Saat keduanya terjaga dengan baik, kamu juga memiliki kontrol yang efektif terhadap diri sendiri. Dalam menghadapi masalah, tidak gampang terombang-ambing oleh keadaan.
Baca Juga: 7 Hal dari Masa Lalu Tidak Perlu Dipertahankan, Lepaskan Saja!
3. Keberanian mengambil risiko
ilustrasi berani menghadapi tantangan (pexels.com/Mary Taylor) Manusia harus memiliki keberanian mengambil risiko. Karena setiap tindakan pasti mengandung konsekuensi. Siap ataupun tidak, kita akan tetap menerima akibat dari perbuatan yang sudah dilakukan. Entah risiko kecil maupun yang membawa akibat fatal.
Beruntung jika kamu termasuk orang yang memiliki keberanian dalam mengambil risiko. Berawal dari sini, kesiapan menghadapi masalah akan terbentuk. Kamu memiliki sikap optimis yang tinggi untuk memecahkan persoalan rumit.
4. Pengalaman menghadapi keterpurukan
ilustrasi merasa terpuruk (pexels.com/Zeno Ferenczi) Setiap orang tentu pernah mengalami momen tidak menyenangkan dalam hidup. Entah saat berkonflik dengan orang-orang sekitar atau saat ambisi dan tujuan hidupnya berakhir tanpa hasil yang pasti. Beragam momen yang dihadapi bisa mendorong seseorang jatuh dalam keterpurukan.
Tapi jangan dulu menilai situasi ini hanya dari sudut pandang negatif. Pengalaman menghadapi keterpurukan adalah guru paling berharga.
Inilah yang akan membentuk kesiapan menghadapi masalah. Berbekal pengalaman di masa lalu, kamu bisa menyusun strategi yang lebih efektif dan efisien.
5. Motivasi dari orang-orang sekitar
ilustrasi memperoleh dukungan (pexels.com/Fauxels) Tidak dapat dimungkiri jika kita sudah ditakdirkan menjadi makhluk sosial. Kehidupan yang dijalani selalu berdampingan dengan orang lain. Setiap perlakuan dari mereka turut memengaruhi semangat dan rasa percaya diri dalam menjalani hidup.
Termasuk memengaruhi kesiapan dalam menghadapi masalah. Di antara hal yang berperan penting adalah motivasi dari orang-orang sekitar.
Dukungan dari mereka menjadi sumber semangat tersendiri. Saat dalam situasi terburuk, kamu tidak merasa sendirian menghadapinya.
6. Penerimaan terhadap perubahan
ilustrasi pekerja kantor (pexels.com/Gustavo Fring) Siapa yang bisa menjamin kehidupan berjalan tanpa perubahan? Tentu tidak ada satu pun dari kita yang sanggup. Pada faktanya kehidupan ibarat roda yang berputar cepat. Ada kalanya berada di atas, dan tidak jarang berpindah ke titik paling bawah.
Jika ingin memiliki kesiapan mental menghadapi masalah, tentu kamu harus bisa menerima perubahan tersebut. Saat sudah berdamai dengan situasi dan keadaan, pikiran lebih jernih, bisa mengambil keputusan secara tepat dan terukur.