TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Profil Eva Dwiana, Wali Kota Bandar Lampung Senang Disapa Bunda

Dikenal sosok ramah dan keibuan

Calon wali kota Bandar Lampung nomor urut 03, Eva Dwiana memberikan pernyataan kepada awak media, Rabu (6/1/2021). (IDN Times/Martin L Tobing).

Bandar Lampung, IDN TimesEva Dwiana merupakan Wali kota Bandar Lampung ke 11 periode 2021-2026. Ia juga wali kota perempuan pertama di kota setempat.

Eva istri dari mantan wali kota Bandar Lampung yakni Herman HN pernah menjabat dua periode 2010-2020.  Eva dikenal sosok ramah, keibuan, dan juga peduli kepada masyarakat. Ia bahkan akrab disapa Bunda Eva.

Berikut profil Eva Dwiana IDN Times rangkum dari berbagai sumber.

1. Latar belakang pendidikan

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana dalam Webinar HUT ke-7 IDN Times "BUMN Dukung Daerah Bangkit dari COVID-19" pada Selasa (15/6/2021). (IDN Times/Besse Fadhilah)

Eva Dwiana lahir di Tanjung Karang, Provinsi Lampung 25 April 1970. Ia adalah putri dari pasangan Iskandar Zulkarnaen asal Muaraenim, Sumatra Selatan dan Dahniar dari Sumatra Barat.

Jenjang pendidikannya dimulai saat menempuh SD Negeri 1 Pengajaran SDN 1 periode 1978- 1984. Kemudian lanjut jenjang SMP Negeri 2 Teluk Betung 1984-1987.

Kemudian jenjang SMA Petra Bandar Lampung tahun 1987 sampai 1990. Eva melanjutkan Pendidikan sarjananya di Universitas Wiraswasta Indonesia (2000-2004), lalu mengambil program pascasarjana di  Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi YAPPANN.

Baca Juga: Profil Bupati Tanggamus Dewi Handajani, Dijuluki Warga ‘Bunda Ratu’

2. Karier politik dibangun saat dampingi suami

Herman HN bersama sang istri Eva Dwiana (IDN Times/Istimewa)

Seperti yang diketahui, Eva merupakan istri dari mantan wali kota Bandar Lampung Herman HN. Eva setia mendampingi suaminya dimanapun ditugaskan.

Bahkan, sebelum menjabat sebagai wali kota Bandar Lampung, Eva jauh lebih dikenal masyarakat sebagai pimpinan Majelis Taklim Rachmat Hidayat. Itu karena kegiatannya sering dilakukan Bersama kalangan ibu-ibu pengajian.

Karier politiknya pun menanjak saat ia menjabat sebagai Ketua DPC Demokrat Kota Bandar Lampung Periode 2011-2016. Kemudian ia menjabat sebagai anggota DPD PDIP Lampung 2015.

Selama dibawah naungan PDIP, ia kerap aktif diberbagai kegiatan masyarakat sampai ia menjabat sebagai Ketua Bidang Perempuan dan Anak DPD PDIP Lampung. Lalu Eva menjadi Anggota DPRD Provinsi Lampung dan tercatat sebagai Komisi III DPRD Provinsi Lampung periode 2014-2019.

3. Latar belakang terbentuknya Majelis Rachmat Hidayat

Calon walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana (IDN Times/Silviana)

Eva Dwiana adalah pemimpin majelis Taklim Rachmat Hidayat berdiri sejak 20 Oktober 2007. Pendirian ini berasal dari kecintaannya terhadap almarhum anak pertamanya yang bernama Rachmat Hidayat yang meninggal diusia 14 tahun setelah pulang dari umrah.

Sebelum wafat, Rachmat sangat kagum dengan tanah suci, sehingga Eva Dwiana menjadikan hal ini sebagai ungkapan rasa cintanya untuk terus mengingatkan diri kepada Allah sekaligus mengenang sosok almarhum putranya.

Kegiatan sosialnya banyak ia habiskan untuk mendengarkan pendapat masyarakat. Salah satunya saat ia bertekad mewujudkan progam membantu pedagang kecil.

Ia juga kerap mengadakan beberapa kunjungan mengenai permasalahan Wanita. Eva menyampaikan kepada seluruh wanita untuk tetap optimis dan semangat dalam menjalankan perannya sebagai ibu apapun profesi yang ditekuni.

4. Gaya kepemimpinan berbeda dengan sang suami

Eva dwiana-Deddy Amarullah saat serah terima jabatan di Kantor Pemerintah Kota Bandar Lampung (IDN Times/Silviana)

Wali kota dan wakil wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana-Deddy Amarullah dilantik 26 Februari 2021 lalu. Wali kota perempuan pertama yang memimpin Kota Bandar Lampung ini memaparkan visi misinya untuk Kota Tapis Berseri selama lima tahun mendatang.

Ia menyatakan, tak ada program 100 hari melaksanakan tugasnya sebagai kepala daerah. Namun akan langsung turun ke lapangan dan melihat permasalahan yang ada di Kota Bandar Lampung.

Perempuan akrab disapa Bunda Eva mengaku gaya kepemimpinannya tentu akan berbeda dengan Herman HN. Terutama dalam hal pembangunan menurutnya tak akan ada pembangunan flyover, drainase dan underpass.

"Bunda akan perbaiki gorong-gorong, sama trototar akan kita ganti. Kan Pak Herman gak pakai konsultan kalau bunda nanti akan pake konsultan dan bunda akan jemput bola untuk pembangunan di Kota Bandar Lampung," paparnya.

Baca Juga: Profil Chusnunia Chalim, Wakil Gubernur Lampung Ternyata Anak Pesantren

Berita Terkini Lainnya