Profil Bupati Tanggamus Dewi Handajani, Dijuluki Warga ‘Bunda Ratu’
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tanggamus, IDN Times – Dewi Handajani mencatat sejarah. Ia adalah perempuan pertama menjabat sebagai bupati di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.
Jabatan itu diembannya sejak 2018 lalu. Dewi dilantik 20 September 2018 oleh Gubernur Lampung M Ridho Ficardo kala itu. Ia terpilih menjadi bupati Tanggamus periode 2018-2023 bersama Wakil Bupati AM Syafi’I.
Sosoknya tegas dan ingin selalu dekat dengan rakyat mampu membuatnya berhasil menjadi bupati perempuan pertama di Kabupaten Tanggamus. Berikut IDN Times rangkum perjalanan karier dan kehidupan Dewi Handajani kini menjadi orang nomor satu di kabupaten setempat.
1. Sang ayah polisi, sejak kecil Dewi kerap berpindah kota
Dewi Handajani lahir di Banda Aceh, 3 Januari 1971. Ia merupakan istri dari mantan Bupati Tanggamus periode 2013-2018 Bambang Kurniawan. Dewi merupakan anak dari pasangan Muhammad Ali Hanafiah berasal dari DKI Jakrta dan Wiwik Rohana dari Sumedang, Jawa Barat.
Ayahnya merupakan polisi berpangkat komisaris besar yang dulu bertugas di Banda Aceh. Masa kecil anak kedua dari empat bersaudara ini dihabiskan berpindah-pindah kota. Namun, masa remajanya ia habiskan di Bandung, Jawa Barat.
Setelah menikah dengan Bambang Kurniawan, Dewi kerap ikut berbagai kegiatan yang dilakukan suaminya selama menjabat sebagai Bupati Tanggamus.
2. Program Sapta Prapta
Dewi bersama Wakil Bupati Am Syafi’I merancang program kerja “Sapta Prapta’. Rinciannya, mengevaluasi kinerja internal pemerintah daerah dan validasi data untuk memudahkan menyusun program kedepan.
Program lainnya Saptra Prapta adalah, terbitnya RPJMD 2018-2023, terintegrasinya janji politik dalam RAPBD tahun 2019, serta terbangun komitmen dengan Forkopimda dalam merumuskan kebijakan bersama/terpadu.
Selain itu, program membangun komitmen dengan kepala pekon merumuskan sinergitas program dan terakhir meningkatkan komunikasi dan kerjasama dengan pemprov, kementerian/lembaga pemerintah oleh OPD.
3. Ada program perepatan penanganan stunting
Selama masa kepemimpinan Dewi, ia berhasil menurunkan angka kriminalitas di Tanggamus. Sebelumnya Tanggamus dikenal dengan angka kriminalitas yang tinggi dikarenakan kurangnya pemberdayaan masyarakat.
Dewi juga kerap melakukan program pemberdayaan masyarakat. Tujuannya, agar masyarakat Tanggamus diberikan edukasi bermanfaat dalam mengelolah daerah sehingga angka kriminalitas menurun.
Bahkan, pada salah satu programnya ia mengadakan percepatan penanganan stunting. Dewi juga berhasil mempercepat pembangunan Kawasan Industri Maritim (KIM) di Kabupaten Tanggamus di lokasi Teluk Semangka karena menurutnya Tanggamus bisa memanfaatkan hal ini sebagai sektor ekonominya.
Selain itu, Dewi juga meluncurkan Kartu Lansia Tanggamus (KLT) untuk masyarakat setempat dan Motor Reaksi Cepat Layanan Kesehatan (MRC Yankes). Ia juga memiliki julukan ‘Bunda Ratu” oleh masyarakat lantaran anggun, cantik, ramah, dan mengayomi masyarakat.
4. Tiga tahun memimpin berkat kerja keras seluruh komponen
Era kepemimpinan Bupati Tanggamus Dewi Handajani sudah berlangsung tiga tahun. Dewi dan AM Syafi'i dilantik sebagai bupati dan wakil bupati oleh Gubernur Lampung Ridho Ficardo 20 September 2018 lalu.
Menurut Dewi, tiga tahun yang lalu sebuah amanah besar diberikan kepadanya dilantik sebagai bupati Tanggamus. Sebuah amanah yang harus dipertanggungjawabkan dunia akhirat. Hal ini adalah penanda awal perjuangan dalam menghadirkan kebaikan dan kesejahteraan yang diharapkan oleh seluruh warga Tanggamus yaitu maju kabupatennya dan bahagia warganya
Bupati menjelaskan, terdapat beberapa Program 55 Aksi yang telah berhasil dilaksanakan. Menurutnya, keberhasilan dan prestasi ini bukanlah merupakan hasil kerja sendiri, tapi kerja keras dan kerja nyata dari seluruh komponen masyarakat Kabupaten Tanggamus.
5. Program digulirkan dan torehan penghargaan
Berbagai program dan torehan penghargaan diraih Dewi Handajani selama memimpin Kabupaten Tanggamus. Ini contohnya:
1. Program 1 Ambulans 1 Pekon
Saat ini telah tersedia 247 unit ambulans pekon dan satu unit kapal ambulans laut yang dapat dioperasikan. Dari 299 Pekon masih tersisa 51 pekon belum memiliki ambulans.
2. Dari 17 puskesmas rawat inap, 11 puskesmas telah memiliki alat USG, 6 puskesmas sisanya akan direalisasikan di tahun ini.
3. Pelayanan Home Care Lansia, telah melaksanakan kunjungan kepada 7.770 lansia di Kabupaten Tanggamus.
4. Melaksanakan Program Pemberantasan Buta Aksara Al-Qur’an.
Penghargaan diraih:
1. Meraih opini WTP dari BPK berturut-turut selama 3 tahun
2. Juara Umum MTQ Tingkat Provinsi Lampung empat kali berturut turut
3. Meraih penghargaan Kabupaten Cukup Peduli HAM Tingkat Nasional tiga tahun berturut-turut, dari Kementerian Hukum dan HAM RI
4. Meraih Penghargaan Manggala Karya Kencana Tahun 2021, dalam Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana.
5. Tanggamus telah ditetapkan sebagai Kabupaten Layak Anak pada tahun 2021.
6. Meraih Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Tahun 2021.
7. Meraih Top Pembina BUMD Award pada tahun 2020 dan 2021.
8. Meraih Penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) Utama yang diraih Pekon Gisting Bawah Tahun 2019 dan Pekon Ngarip di Tahun 2020.
9. Meraih Penghargaan Proklim Madya Tahun 2020 yang diraih oleh Pekon Sidokaton, Pekon Simpangkanan, Pekon Wonoharjo dan Pekon Tegalbinangun Kecamatan Sumberejo.
10. Meraih penghargaan Kepala Daerah sebagai Pembina Proklim Utama tahun 2019 dan 2020.
11. Meraih Predikat "B" SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) dari Kementerian PAN RB.
12. Meraih Penganugerahan Innovative Government Award (IGA) Tahun 2020 untuk Kategori Kabupaten Sangat Inovatif.
13. Meraih Penanganan Stunting Terbaik ke-2 Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2020.
14. Terbaik I Penghargaan Pembangunan Daerah Pangripta Saburai, Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2020.
15. Penanganan Stunting terbaik ke-2 Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2020.
Dari perjalanan karier seorang Dewi Handajani perempuan pertama menjabat Bupati Tanggamus, kita dapat mempelajari bagaimana seorang pemimpin terlepas dari pengaruh suaminya ia tetap memimpin dengan caranya sendiri. Berkat kegigihan dan keramahannya terhadap masyarakat Tanggamus, ia berhasil mengembankan amanah selama memimpin. Bagaimana menurut Anda? Apakah Dewi Handajani sudah menjadi pemimpin yang layak dimiliki oleh Tanggamus?