TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Bahan Renungan agar Gak Selalu Menganggap Dunia Ini Ajang Kompetisi

Nanti capek sendiri, lho!

ilustrasi orang merenung (pexels.com/RF._.studio)

Sering dibanding-bandingkan sejak kecil, soal kemampuan akademik atau bahkan penampilan fisik, gak heran akan membuat kita jadi orang yang selalu merasa dunia ini sebagai ajang kompetisi. Si cantik akan merasa lebih baik dibanding mereka yang gak punya paras seindah dirinya. Si pintar akan merasa berada di atas angin jika harus menjelaskan berapa nilai akhir yang dia dapat di ujian kemarin.

Kebiasaan semacam ini membentuk pola pikir cukup keliru di masyarakat kita saat ini. Bukan salah siapa-siapa jika pada akhirnya rasa insecure lebih mudah menyerang bahkan untuk hal-hal sepele seperti bentuk gigi yang gak rata, ukuran jempol yang lebih kecil dibanding orang lain, dan lain sebagainya.

Ini semua berkat perbandingan sudah mendarah daging di masyarakat kita dan perasaan adanya kompetisi gak tertulis dalam kehidupan sosial. Nah, agar kita berhenti memiliki pola pikir seperti ini, ada lima bahan renungan bisa tanamkan nih.

1. Semua orang diciptakan berbeda, begitupun garis kehidupan mereka

ilustrasi orang bekerja (pexels.com/fauxels)

Pertama, kita harus menyadari semua orang memiliki jalan hidupnya masing-masing. Ada yang berjuang dan berusaha sekuat tenaga, tapi belum juga bisa meraih kesuksesan di usia 25 tahun misalnya. Namun, ada pula di usia tersebut tanpa usaha terlalu keras bisa meraih keberhasilan dalam pekerjaannya.

Jadi, apapun patokan kamu gunakan untuk mengukur sebuah kompetisi dalam hidup, entah itu usia, usaha yang dilakukan, dan lainnya, itu semua gak akan bisa menjadi alat ukur yang tepat. Karena, memang semua orang punya takdirnya masing-masing.

Baca Juga: Alasan Kamu Harus Memperbaharui Resolusi Tahunan, Biar Gak Jenuh!

2. Bukan bersaing dengan orang lain, kamu justru perlu lebih baik dari dirimu di masa lalu

ilustrasi orang tersenyum (Pexels.com/Ketut Subiyanto)

Merasa sedang berkompetisi dengan orang lain adalah pemikiran keliru wajib dibenahi. Satu-satunya orang sedang bersaing dengan kita adalah diri kita sendiri di masa lalu. Ingat, jangan sampai kita jadi orang yang begitu-begitu aja tanpa perkembangan yang berarti. Kita hari ini harus lebih baik dibanding kita yang kemarin.

3. Kompetisi sedang kamu bayangkan saat ini hanya ada di benakmu aja

ilustrasi orang merenung (pexels.com/Elijah O'Donnell)

Bahan renungan selanjutnya adalah apapun kompetisi atau persaingan sedang kamu bayangkan. Entah itu bersaing dengan saudaramu soal siapa yang lebih disayang orangtua, atau bersaing dengan sahabatmu soal siapa yang lebih terkenal di dunia maya, semua itu hanya ilusi mu aja. Gak ada persaingan bisa kamu menangkan karena memang semua itu gak nyata.

4. Akan selalu ada langit di atas langit

ilustrasi orang merenung (pexels.com/Liza Summer)

Kamu merasa telah memenangkan satu kompetisi kehidupan? Jangan senang dulu, akan selalu ada langit di atas langit. Akan selalu ada orang lain yang lebih baik darimu meskipun kamu merasa sudah melakukan yang terbaik. Persaingan kehidupan gak akan pernah bisa kamu menangkan karena memang gak ada pemenangnya. Mengerti, kan?

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Bukan Orang Labil, Teguh pada Pendirianmu Sendiri!

Verified Writer

Desy Damayanti

Black is the new pink ❣️ ig: desy_damay

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya