Alat Musik Tradisional Lampung, Ada Namanya Unik Berbahan Bambu

Alat musik tradisional khas Lampung yang paling populer adalah Bende. Alat musik yang sekilas mirip dengan gong dalam Gamelan Jawa ini dahulunya befungsi untuk memberikan tanda atau peringataan saat ingin memberikan informasi kepada masyarakat Lampung.

Ketika Bende dibunyikan, maka biasanya masyarakat akan berkumpul di tempat musyawarah seperti balai desa atau Sesat Agung. Tidak hanya itu, Bende ini juga dipakai untuk memberitahukan adanya sebuah pesta yang akan dimulai.

Bende dimainkan dengan cara dipukul pada bagian tengah yang menonjol terseput. Namun cara memukulnya tidak boleh sembarangan apalagi kalau memukulnya dengan keras. 

Alat pemukul Bende ini terbuat dari kayu yang berukuran panjang sekitar 15-20 cm. Pada bagian ujungnya diberikan sebuah bantalan yang terbuat dari kain, karet atau sejenisnya.

Gamolan merupakan salah satu alat musik tradisional Lampung yang menyerupai seperti gamelan. Alat musik ini terbuat dari bambu dan dimainkannya dengan cara dipukul.

Diperkirakan, alat musik ini telah dimainkan oleh masyarakat Lampung kuno sejak abad keempat masehi. Meskipun demikian, namun hingga sekarang masih banyak masyarakat Lampung yang belum mengetahui alat musik Gamolan yang satu ini.

Alat musik tradisional Lampung lainnya adalah Serdam, terbuat dari bambu yang memiliki nada pentatonis.

Namun berbeda dengan suling atau seruling, alat musik yang satu ini pada umumnya menghasilkan nada dasar G = do yang mana terdiri dari 5 lubang yang menghasilkan tangga nada berirama mulai dari do, re, mi, so, la, dan si (1, 2, 3, 5, 6, dan 7).

Kompang atau biasa dikenal dengan Khaddap adalah salah alat musik tradisional yang sangat dikenal oleh kalangan masyarakat Melayu.

Alat musik yang hampir mirip dengan rebana ini terbuat dari kayu dan dilapisi oleh kulit kambing sebagai sumber suaranya. Keberadaan kompang dikaitkan dengan penyebaran agama Islam di Indonesia.

Gambus adalah salah satu alat musik tradisional di Lampung yang mana penyebarannya itu berhubungan dengan penyebaran agama islam di Nusantara. 

Di provinsi Lampung sendiri, alat musik Gambus ini dikenal dengan nama Gambus Lunik (Anak Buha) yang dimainkannya dengan cara dipetik (kordofon).

Kulintang adalah alat musik tradisional khas Lampung yang dikenal sebagai barisan Gong kecil yang ditempatkan secara mendatar. Biasanya, saat memainkan Kulintang ini diiringi juga oleh alat musik Gong yang lebih besar dan drum.

Di Indonesia, kulintang ini dikenal sebagai alat musik perkusi bernada di mana yang terbuat dari kayu. Cara memainkannya pun mudah yaitu dengan cara dipukul dengan menggunakan alat pukul khusus.

Alat musik tradisional Lampung yang satu ini terbuat dari bambu sudah digemari masyarakat mulai dari pelajar hingga orang dewasa. Selain itu, Cetik juga telah berkembang menjadi alat musik pengiring ibadah di Pura.

Cetik atau dikenal dengan Gamelan Pekhing ini dimainkan dengan cara dipukul dengan menggunakan alat pukul yang khusus.