7 Alasan Gak Perlu Ragu Memulai Kebaikan dari Skala Kecil

Beberapa orang cenderung minder saat berbuat kebaikan dalam skala kecil. Mereka cenderung menunda-nunda sampai batas waktu tidak ditentukan. Seolah melakukan kebaikan dalam segala kecil adalah tindakan memalukan. Perspektif seperti ini perlu ditata ulang kembali.

Inti dari berbuat kebaikan adalah keikhlasan. Kamu melakukannya dengan kerelaan sepenuh hati. Entah berbuat baik dalam skala kecil atau besar, itu tidak jadi masalah. Akan lebih menyakitkan jika kamu berbuat kebaikan dalam skala besar tapi masih mengharap imbalan di kemudian hari.

Manusia adalah makhluk dikaruniai hati, akal, dan pikiran. Sudah keharusan memberdayakan ketiganya tepat sasaran. Bukan hanya menghabiskan segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitar, namun juga bisa memberikan kontribusi berarti.

Alasan tersebut mendasari kamu gak perlu minder melakukan kebaikan dalam skala kecil. Setidaknya sudah menunjukkan kontribusi terhadap lingkungan sekitar. Upaya yang kamu lakukan tetap memberikan manfaat bagi sesama.

Fungsi manusia dikaruniai hati untuk memiliki empati. Sisi kepedulian harus terasah mengingat kita bagian dari makhluk sosial. Walaupun memiliki harta benda berlimpah dan fisik kuat, tapi beberapa hal tetap tidak bisa dilakukan sendiri.

Tidak perlu malu memulai kebaikan dari skala kecil. Terlepas dari apa yang sudah kamu lakukan, tetap menunjukkan memiliki empati. Sebagai makhluk sosial memang harus memiliki belas kasih antar sesama. Dan kebaikan menjadi salah satu cara untuk menunjukkan sisi kepedulian tersebut.

Perspektif kita sering didominasi oleh pencapaian dan kebaikan dalam skala besar. Mengenai tindakan dalam skala kecil, justru tidak dipertimbangkan sama sekali. Kamu menganggap tindakan tersebut terlalu sederhana dan tidak memberikan pengaruh berarti.

Apakah sudut pandang seperti ini bisa dibenarkan? Kamu perlu meninjau ulang. Kebaikan yang kamu anggap remeh-temeh ternyata bisa membawa pengaruh signifikan. Dari satu titik tindakan, bisa bermanfaat bagi orang dan lingkungan sekitar.

Banyak orang menunda-nunda kebaikan dengan alasan gengsi. Lebih baik tidak berbuat kebaikan sama sekali daripada melakukannya dalam skala kecil. Dalam sudut pandangnya, berbuat kebaikan harus dalam skala besar untuk mencari perhatian banyak orang.

Sudut pandang demikian sungguh tidak tepat. Kebaikan dalam skala kecil pada faktanya lebih mudah ditiru oleh orang-orang sekitar. Kamu tidak hanya membangun karakter baik bagi diri sendiri. Tapi turut menginspirasi orang lain melakukan tindakan serupa.

Melakukan kebaikan dalam skala besar memunculkan rasa puas tersendiri. Tapi yang jadi masalah, pikiran kita sepenuhnya terpaku dalam kebaikan skala besar. Seolah tidak mau memulainya dari hal kecil dan bertahap.

Tentunya dibutuhkan kedewasaan berpikir menyikapi situasi seperti ini. Untuk melakukan hal yang besar harus dimulai secara bertahap. Kamu tidak bisa langsung fokus tertuju pada pencapaian tertentu. Namun butuh kesabaran dan konsistensi dalam waktu berkesinambungan.

Pola pikir antara satu orang dengan yang lainnya berbeda. Tidak terkecuali niat berbuat kebaikan. Karena beberapa orang hanya mau berbuat kebaikan dalam skala besar. Sedangkan kebaikan dalam skala kecil sama sekali tidak dipertimbangkan.

Kamu gak perlu ragu saat memulai kebaikan dari skala kecil. Mungkin dampak diberikan tidak menyangkut masyarakat luas. Tapi hanya berlaku bagi diri sendiri dan beberapa orang terdekat. Namun kebaikan tersebut tetap meningkatkan kualitas hidup.

Melakukan kebaikan dalam skala besar dan kecil tidak ada bedanya. Asal kamu melakukannya dilandasi dengan keikhlasan penuh, bukan mengharap pujian dan imbalan. Jangan sampai melakukan kebaikan dalam skala besar tapi untuk niatan terselubung. Karena bisa mengurangi esensi kebaikan itu sendiri.