8 Film Peperangan Terbaik Sepanjang Masa Versi Rotten Tomatoes

Film dirilis 23 Januari 1943 di bioskop seluruh dunia ini memiliki tingkat Tomatometer sebesar 99 persen. Tomatometer merupakan skor khusus yang dibuat oleh Rotten Tomatoes dengan beberapa kriteria tertentu sebagai indikator penilaiannya. Dilengkapi dengan 129 reviews dari kritikus film terbaik seluruh dunia, serta 95 persen audience score dengan rating dari 250.000+ penonton seluruh dunia.

Film ini diperankan oleh Humprey Bogart dan Ingrid Bergman. Berkisah tentang kisah cinta yang berlatar belakang masa perang. Rick Blaine (Humprey Bogart) adalah seorang pemilik kelab malam di kota Casablanca di Maroko, bertemu dengan kekasih lamanya Ilsa Lund (Ingrid Bogart) sedang di kota bersama suaminya, seorang pemimpin gerakan pemberontakan dan perlawanan Ceko, Victor Laszlo (Paul Henreid). Perjuangan Rick untuk menjadi pahlawan bagi cinta lamanya itu dimulai dari sana. 

Film dirilis 12 September 1937 ini dibintangi Pierre Fresnay sebagai Captain de Boieldieu, dan Erich von Stroheim sebagai Captain von Rauffenstein. Grand Illusion memiliki skor Tomatometer sebesar 97 persen dengan 69 reviews dari kritikus terbaik dunia, sedangkan untuk audience score film ini adalah 92 persen.

Dengan latar belakang masa Perang Dunia 1 di Jerman, film ini menyajikan drama pergulatan perbedaan kelas antara sekelompok tentara Prancis, termasuk seorang ningrat bernama Kapten de Boieldieu, dengan Letnan Marechal dari kelas pekerja setelah ditahan di kamp penjara Jerman Perang Dunia 1. 

Tidak hanya itu, mereka juga harus menyusun rencana untuk melarikan diri di bawah pengawasan perwira Jerman aristokrat von Rauffenstein (Erich von Stroheim), yang telah membentuk ikatan tak terduga dengan Kapten de Boeldieu.

The Battle of Algiers memiliki skor Tomatometer sebesar 99 persen dengan 89 reviews dari berbagai kritikus terbaik dunia. Untuk audience score-nya, film ini memperoleh 95 persen dari 10.000+ rating. 

Film ini berkisah tentang Kolonel Mathieu (Jean Martin), komandan pasukan terjun payung sekaligus mantan pejuang perlawanan Prancis selama Perang Dunia II, yang dikirim ke Aljazair untuk memperkuat upaya memadamkan pemberontakan Perang Aljazair. Di sana, ia bertemu dengan Ali la Pionte (Brahim Haggiag) pemimpin Front de Liberation Nationale Aljazair, yang ternyata sedang mengarahkan strategi teror melawan pendudukan pemerintah kolonial Prancis.

Dunkirk merupakan salah satu film action war tahun 2000an sering diperbincangkan secara luas saat ini. Dengan daftar pemeran yang fresh dan bertalenta seperti Fionn Whitehead, Tom Glinn-Carney, Jack Lowden dan Harry Styles, film ini berhasil meraih audience score sebesar 81 persen dari 50.000+ rating. Sedangkan untuk Tomatometer film ini berada di 92 persen dengan review sebanyak 496 dari berbagai kritikus film kenamaan. 

Alur cerita film ini pada Mei 1940, Jerman maju ke Prancis, menjebak pasukan Sekutu di pantai Dunkirk, Prancis. Di bawah perlindungan udara dan darat dari pasukan Inggris dan Prancis, pasukan dievakuasi secara perlahan dan metodis dari pantai menggunakan setiap kapal angkatan laut dan sipil yang dapat ditemukan.

Di akhir misi heroik ini, 330.000 tentara Prancis, Inggris, Belgia, dan Belanda berhasil dievakuasi dengan selamat.

Film berlatar belakang masa Perang Dunia I ini memiliki 83 reviews dari kritikus film terbaik dunia sehingga memperoleh Tomatometer pada level 98 persen. Dari 10.000+ rating, All Quiet on The Western Front juga berhasil memperoleh 89 persen audience score. DI bioskop, film ini dirilis pada tanggal 24 Agustus 1930. 

Edwin Schallert dari Los Angeles Times, sebagai salah satu top critic memberikan review yang sangat positif untuk film ini seperti dikutip berikut, "cara film ini untuk mencapai akurasi yang luar biasa dalam setiap adegan pertempuran adalah sebuah cerita tersendiri. Namun sentuhan halus dan intim dalam produksinya sangat baik, dan meskipun ceritanya muram ada humor yang melegakan di sana-sini". 

Lagi- lagi berlatar belakang masa Perang Dunia II, Army In The Shadow berkisah tentang Philippe Gerbier (Lino Ventura) terjebak di kamp penjara Nazi yang menyiksa dikarenakan telah dikhianati oleh seorang informan. Upayanya untuk melarikan diri dan membalas dendam kepada sang informan, membuatnya harus menghadapi pertempuran tak berujung melawan Nazi.

Sebanyak 76 reviews terkumpul untuk film ini, dengan tingkat Tomatometer sebesar 97 persen. Sebanyak lebih dari 5.000 orang penonton juga memberikan rating untuk film ini di situs Rotten Tomatoes, sehingga menghasilkan 94 persen tingkat audience score.

Berbeda dengan kebanyakan film berlatar masa perang biasanya mengusung genre drama, dan action, film karya sutradara Stanley Kubrick ini justru memilih genre komedi. Dari judulnya sendiri, mungkin kita bisa menebak bahwa film ini merupakan bentuk satir tentang perang dingin dulu pernah terjadi antara negara adidaya Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Dilansir dari laman Rotten Tomatoes, film Dr. Strangelove ini mendapat 92 reviews dari berbagai kritikus film dan media seluruh dunia, menghasilkan Tomatometer sebesar 98 persen. Untuk audience score-nya sendiri berada di tingkat 94 persen dari 100.000+ rating.

Film Box Office karya sutradara Kathryn Bigelow ini diperankan oleh beberapa aktor kawakan seperti Jeremy Renner, Anthony Mackle, dan Brian Geraghty. Berkisah tentang anggota unit penjinak bom di Baghdad, Irak saat memasuki minggu- minggu terakhir penugasan mereka justru menghadapi serangkaian situasi yang semakin berbahaya, yang tentu saja dapat mengancam nyawa mereka kapanpun.

The Hurt Locker memperoleh Tomatometer sebesar 97 persen dari 288 reviews kritikus film. Sebanyak lebih dari 50.000 orang penonton juga memberikan rating untuk film ini di laman situs Rotten Tomatoes, sehingga menghasilkan audience score sebesar 84 persen. Kamu dapat menonton film ini di beberapa platform streaming, seperti Netflix.

Dari delapan film bertemakan perang di atas, beberapa di antaranya bahkan diambil dari kisah nyata telah dimuat dalam sebuah buku. Nah, apakah kamu pernah menonton salah satu film perang terbaik sepanjang masa ini?